• Moderator JDIH
    • 09 Sep 2016
    • Yankum
    • Dibaca 13171

Tri Kurniadi Monitoring Pembangunan Proyek MRT 2016

Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Selatan, Fredy Setiawan dan Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, M. Nasyir meninjau proses perkembangan pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta, Kamis (8/9).

Rombongan mengawali kunjungan dengan memasuki area Stasiun MRT Istora Senayan. Begitu turun ke con course level pertama dari stasiun, mega proyek yang dimulai pada 10 Oktober 2013 dan ditargetkan selesai pada Februari 2019 ini, sudah terlihat kemajuannya. 

Di Stasiun Istora, konstruksi sudah pada tahap pengerjaan plafon. Begitu pula di Stasiun Senayan, pekerjaan peron sudah mencapai 50%, dan Mekanikal Elektrikal (ME) serta plafon tengah dikerjakan. Menurut M. Nasir pekerjaan konstruksi untuk enam stasiun bawah tanah MRT telahmencapai 72%. Hal ini di luar pekerjaan ME, sistem dan persinyalan. 

"Total panjang terowongan yang telah dibangun sekitar 8 km. Yang dari Selatan sudah melewati Semanggi, dan yang dari Utara sudah sampai Dukuh Atas. Proses konstruksi berjalan lancar tanpa hambatan. Namun kesulitan pasti ada," ujar M. Nasir.

Wali Kota Jakarta Selatan yang berkesempatan menjajal berjalan di sebagian dari terowongan yang akan dilewati MRT menyatakan bahwa masyarakat Jakarta sudah sepatutnya bangga dengan MRT yang tengah dibangun tersebut. MRT, ujarnya, akan merubah pola hidup masyarakat dengan beralih ke gaya hidup berbasis transportasi umum yang aman, nyaman dan cepat.

"MRT ini bukan punya perseorangan, tapi proyek negara. Sudah seharusnya semua warga Jakarta mendukung pembangunannya. Karena ini demi kepentingan rakyat juga," tutur Tri saat kunjungan. Walikota mengacu pada sekelompok orang yang masih enggan menjual lahannya untuk dilewati MRT. (HUMAS JS)