Walikota Administrasi Jakarta Selatan Tri Kurniadi, membuka kegiatan Peningkatan Pemahaman Sistem Deteksi Dini, yang digagas oleh Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Subag Kasbangpol) di Ruang Serba Guna blok B Lt 2. Kantor Adm. Walikota Jakarta Selatan, Rabu, (5/4).
Di hadapan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jakarta Selatan, Kurniadi mengatakan bahwa Kota Administrasi Jakarta Selatan, mempunyai karakteristik yang dinamis dalam berbagai permasalahan. Menurutnya, masalah yang kerap terjadi di Jaksel antara lain kerawanan sosial, politik, budaya, ekonomi, termasuk juga tawuran antar pelajar dan tawuran antar masyarakat.
"Pada akhirnya memberikan dampak gangguan terhadap ketertiban umum," tegasnya.
Kurniadi melanjutkan, Jakarta Selatan adalah kota dengan kawasan ekonomi yang progresif, dimana pemukiman elit dan kantor dari lembaga negara serta kantor kedutaan perwakilan negara berada di dalamnya. "Oleh karenanya, kondisi ini sangat mensyaratkan kondusifitas wilayah yang tertib dan aman," tuturnya.
Kurniadi juga menambahkan, anggota FKDM harus dapat melakukan infiltrasi (penyusupan) di lingkungan agar bisa mendeteksi, memonitor dan mengawasi wilayah masing-masing. "Menjaring dan menampung informasi dari masyarakat kemudian memberikan rekomendasi atau saran pertimbangan bagi lurah dan camat," tambahnya.
Tidak hanya itu, Kurniadi juga mengingatkan kepada FKDM, agar dapat menjadi mata dan telinga dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua nanti. Hal itu dilakukan, agar pilkada putaran kedua dapat berjalan dengan aman, nyaman dan damai.
"Saya berharap kegiatan Peningkatan Pemahaman sistem deteksi dini di Kota Adm Jakarta Selatan, dapat menambah pengetahuan dan wawasan cara mendeteksi dini dalam mencegah adanya ancaman. Bersama anggota FKDM kita cegah gangguan yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban kondusifitas NKRI, khususnya di wilayah Jakarta Selatan," pungkasnya. (KIP JS)