mrt-direalisasikan-2012

Komitmen Pemprov DKI untuk mewujudkan transportasi bersifat masal tetap tidak kehilangan kenyamanan, akan segera direalisasikan seiring dibangunnya konstruksi MRT pada 2012 mendatang dan kalau lancar akan beroperasi 2016 serta menelan biaya 10 triliyun. Mass Rapid Transite (MRT) angkutan massal tahap pertama rencananya memiliki rute Lebak Bulus-Dukuh Atas sepanjang 14,5 kilometer, juga akan dilengkapi 12 stasiun, meliputi 8 stasiun layang dan 4 stasiun bawah tanah, serta satu depo yang terletak di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Keberadaan 8 stasiun layang menyebar di Lebak Bulus, Fatmawati, Jl Cipete Raya, Jl Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, dan Senayan. Sedangkan 4 stasiun bawah tanah terletak di sepanjang Istora Senayan, Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas.

Nantinya MRT dapat mengangkut sebanyak 300 ribu penumpang per hari. Dengan jarak tempuh selama 28 menit dari Lebak Bulus menuju Dukuh Atas. Selain itu,. Bahkan, moda transportasi ini juga dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi bagi warga yang dilewatinya,"" ungkap Hasyim Duski, perwakilan PT. MRT saat sosialisasi MRT di kantor Walikota Jaksel, Senin (12/7).

Sekretaris Kota Mangara Pardede mengatakan tahun kemarin kita sudah melakukan inventarisasi untuk koridor Lebak Bulus- Pom bensin Fatmawati, dan kita sudah bayar beberapa bidang tanah yang ada disana. Tahun ini kita harapkan pembebasan ini selesai sampai dengan pom bensin Fatmawati sampai dengan Lebak Bulus. Kemudian dari pom bensin sampai dengan Panglima Polim tahun ini akan selesai inventarisasinya.

Jalur Mass Rapid Transite akan melalui beberapa kelurahan di Jakarta Selatan di Kec.Cilandak, Cipete Selatan dan Gandaria Selatan, sedangkan  Kec. Kebayoran Baru akan melewati Gandaria Utara, Cipete utara, Pulo, Melawai sampai Kramat Pela,”terang Mangara.

Rencananya, sepanjang rute yang dilewati MRT akan ada pembebasan tanah. Karena berdasarkan studi yang dilakukan lebar jalan yang diperlukan untuk pembuatan jalur MRT ini yakni 22 meter. Sedangkan beberapa ruas jalan di sepanjang Jl. Fatmawati hingga Jl. Panglima Polim memiliki lebar kurang dari 22 meter. ""Warga yang terkena pelebaran paling hanya akan terkena sekitar 1-2 meter saja,"" ujarnya.

Namun untuk pembangunan stasiun lebar yang diperlukan lebih dari 22 meter, sehingga perlu ada pembebasan lahan yang lebih luas yakni 10 meter di sisi kiri dan kanan. Kalau yang letaknya pas dengan stasiun baru pembebasan lahannya akan lebih banyak lagi,” terangnya. Anggaran yang disediakan untuk pembebasan lahan pada APBD 2010 ini sebanyak Rp. 60 miliar. Harga untuk lahan yang akan dibebaskan nantinya berdasarkan musyawarah dan kesepakatan yang dibuat oleh Pemkot Administrasi Jakarta Selatan dengan warga yang terkena pembebasan.