Musyawarah rencana Pembangunan (Musrembang) Kota merupakan rangkaian proses perencanaan pembangunan yang telah diawali dengan Rembuk RW, Musrembang tingkat kelurahan, kecamatan dan Pra musrembang.
Dari rangkaian proses Bottom up planning tersebut (hasil rembuk RW) telah dihasilkan usulan kegiatan sebanyak 8.869 usulan kegiatan dengan anggaran kegiatan sebesar Rp 2.019.040.369.097,- setelah diverifikasi menjadi 8.261 kegiatan dengan anggaran 1.996.569.834.194,- ,""kata Syamsuddin Noor walikota Jakarta Selatan saat Musrembang tingkat Kota Jakarta Selatan, Selasa (31/3).
Dalam kesempatan tersebut Syamsuddin memaparkan program unggulan Pemkot Jakarta Selatan seperti, penataan sistem transportasi, penangan banjir dan genangan, penataan perumahan dan pemukiman, penangan sampah, ruang terbuka hijau, penataan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, peningkatan budaya, pelayanan publik, peningkatan kualitas pendidikan dan peningkatan kualitas kesehatan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama hadir dan memberikan arahan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk anggaran 2016 yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Dalam pengarahan tersebut, Basuki didampingi Syamsuddin Noor walikota Jakarta Selatan menyampaikan kepada masyarakat mulai dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta daerah pemilihan Jakarta Selatan, Lembaga Musyawarah Kota (LMK), Dewan Kota,PKK hingga elemen masyarakat lainnya untuk bisa mengusulkan kegiatan apa saja yang dibutuhkan karena tidak dibatasi pagu anggaran.
""Kalau usulan di Jakarta Selatan meledak sampai Rp 100 triliun, meskipun APBD kita hanya Rp 72 triliun, tidak apa-apa. Nanti tinggal pilih, mana yang paling dibutuhkan sehingga tidak ada kejadian RSUD ICU hanya setengah karena dipotong,"" ujar Basuki di dalam arahannya, Selasa (31/3).
Basuki mengatakan, pihaknya berharap, nanti akan dipilih kegiatan-kegiatan yang prioritas, tidak cukup uang, atau kegiatan mana yang harus ditunda. Hanya saja, seluruh ide kegiatan yang disampaikan dari semua kalangan tidak boleh dikebiri.
""Kasus Selatan ini agak menarik, Selatan ini semuanya rata-rata di lembah. Karena dulu untuk menampung air, akibat kemarau jadi bikin rumah,"" katanya.
Hal tersebut terlihat saat beberapa waktu lalu Basuki datang ke wilayah Kemang yang banyak sekali permukiman berada di bawah tanggul sungai. Dengan demikian, ia pun berharap para suku dinas (sudin) di kota administrasi tidak melakukan hal-hal yang aneh.
""Jadi nanti ukuran bangunan di bawah lima meter, kalau posisinya rendah harus menolak pembangunannya. Konturnya harus dilihat,"" katanya.
Dengan demikian di Jakarta Selatan ini, apabila ada tanah yang berupa embung, rawa, atau tanah-tanah kelokan, bisa dijual langsung kepada DKI. ""Saya yakin DPRD tidak keberatan supaya tidak terjadi lagi banjir,"" pungkasnya.
Musrenbang di Jakarta Selatan sendiri akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 31 Maret hingga 2 April 2015. Musrenbang ini dilakukan untuk menghimpun kegiatan-kegiatan yang akan dianggarkan di tahun anggaran 2016.