hbkb-sangat-efektif-mengurangi-pencemaran-udara

Upaya mengurangi pencermaran udara polusi juga ditempuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan melakukan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Pusat  Sudirman-Thamrin dilakukan sebulan dua kali dan dilima wilayah sebulan sekali.

Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi mengatakan Pemkod Jaksel bersedia mengadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor sebulan dua kali asal dikeluarkan SK dari BPLHD DKI pasti akan kita laksanakan walaupun tanpa APBD, kita mampu mengerahkan masyarakat bahkan seminggu dua kali bila perlu,”katanya saat kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jl.HR.Rasuna Said Kuningan Jaksel, Minggu (11/7).  

Jadikan HBKB ini menjadi gerakan masyarakat dan kebutuhan masyarakat, karena saya berharap Jakarta menjadi go green city, kota yang hijau sehat dan nyaman. Sekarang Jakarta Selatan menjadi perhatian kota-kota di Indonesia, bahwa Jakarta sangat konsen betul, serius menuju kota yang hijau atau go green. Dengan partisipasi semangat dan ini terbukti bahwa setiap HBKB dijalan Sudirman-Thamrin ada 20 ribu orang bersepeda. Jadi Go green maupun bersepeda menikmati HBKB ini tidak dipaksa lagi, tapi merupakan kebutuhan dan gerakan masyarakat,”ujar Syahrul.

Kepala BPLHD DKI Peni Susanti mengatakan HBKB sangat efektif lebih-lebih walikota Jaksel memaksa masyarakat untuk naik sepeda. Sebagai gambaran dari HBKB selama 1 tahun 2009 bahwa Carbon monoksida memang berkurang sampai 67 persen dan NOS 75 persen dan pertikel debu 34 persen, hal ini kita bisa menghirup udara sehat.

Peni sampaikan bahwa HBKB juga berdampak positif bagi komunitas sepeda, juga di berbagai kota sudah melakukan HBKB diantaranya Jogja, Bali, Surabaya, dan Bandung. Berdasarkan informasi atau penelitian dari Clean Inisiatif bahwa Indonesia sudah mengalami kecenderungan udara semakin membaik, yaitu Jakarta dengan katagori baik atau moderat yaitu rata-rata sekitar 68,5 mikrogram per m3 khususnya partikel debu dibandingkan dengan Beijing sekitar 140 mikrogram per m3 jadi jauh,”tuturnya.

Partisipasi masyarakat inilah kami dengungkan untuk bisa tidak hanya menikmati hari bebas kendaraan bermotor yaitu bebas masyarakat beralih naik sepeda dan naik kendaraan umum. Pada kesempatan ini saya himbau bahwa masyarakat tidak hanya bebas kendaraan bermotor tapi juga bebas sampah,”tambah Peni.

Sementara Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jaksel Supardiyo mengatakan dalam kegiatan ini dilakukan pemasangan Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) sebagai pemantau sirkulasi udara dalam rangka untuk mengukur sejauh mana parameter yang terjadi terutama dijadikan bahan perbandingan untuk menekan haidrokarbon maupun Co2 yang kemudian berpotensi menyehatkan masyarakat, terjadinya pengurangan pencermaran disuatu kawasan. Disisi lain SPKU juga kita pasang seminggu sebelum dan seminggu sesudah, yang diharapkan indikator ini kita jadikan alasan pentingnya HBKB dilakukan.