festival-palang-pintu-untuk-lestarikan-budaya-betawi

Festival Palang pintu digelar Sabtu, 4/6, hingga Minggu, 5/6 2011. Kegiatan ini diselenggarakan di jalan Kemang Selatan, kelurahan Bangka, Mampang Prapatan Jaksel. Festival Palang pintu bertujuan meningkatkan pariwisata dan melestarikan seni budaya Betawi. Kegiatan ini merupakan salah satu dari sekian banyak rangkaian dari acara peringatan HUT ke 484 Kota Jakarta.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan minat masyarakat cukup tinggi. ""Dilihat saat festival berlangsung, warga cukup meninikmati acara maupun berbagai aneka makanan yang disajikan panitia melalui stand di arena festival,” katanya yang didampingi Wakil Walikota, Anas Efendi, saat meresmikan Festival Palang Pintu VI di Kemang Jaksel, Sabtu 4/6.

Sebelum membuka festival ini Gubernur Fauzi Bowo juga harus melewati palang pintu yang dijaga oeleh para pendekar silat Betawi. Adu pantun dan pertunjukan adu silat, dihadirkan sebagai bagian dari prosesi palang pintu yang biasa ditampilkan saat acara pernikahan yang dilangsungkan masyarakat betawi. Saat jago-jago silat kubu Fauzi Bowo menang barulah rombongan Gubernur dapat melenggang menuju kursi di depan panggung utama.

Menurut Fauzi, festival Palang pintu sangat penting dalam pelestarian budaya Betawi, terutama di kawasan Kemang yang sedari dulu dikenal sebagai wilayah yang masih memiliki warga Betawi asli yang cukup banyak. ""Festival ini salah satuh cara untuk melestarikan budaya Betawi, terutama di Kemang yang terkenal dengan kawasan orang-orang Betawi,” ujar Fauzi.

Wakil Walikota Jakarta Selatan, Anas Efendi, mengatakan terlaksananya festival ini merupakan swadaya masyarakat sendiri yang peduli atas kelestarian budaya betawi. ""Ini dikonsep dan dilaksanakan masyarakat. Kita hanya memberikan dukungan,” ujarnya. Festival ini menampilkan beragam kesenian betawi seperti orkes tradisional Betawi, musik tanjidor, rampak bedug dan tari-tarian Betawi.