Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Irmansyah, menyambut kedatangan peserta ASEAN CSR Fellowship di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, (5/4) kemarin. Irmansyah mengatakan, kunjungan para peserta ASEAN CSR Fellowship ke Indonesia, dalam rangka melihat bagaimana cara proses Bank Sampah Mekar Sari di Jl. Mampang Prapatan IV, RT 08/05, Jakarta Selatan.
"Semoga dengan datangnya mereka mengunjungi Bank Sampah Mekar Sari, menjadi pengalaman dan dapat menerapkannya di negara mereka masing-masing," katanya. Dihadapan para peserta ASEAN CSR Fellowship, Irmansyah menjelaskan bahwa keberadaan bank sampah, sangat membantu dalam mengurangi volume sampah yang ada di wilayah Jakarta Selatan.
"Di Jakarta Selatan sendiri sudah ada 57 Bank Sampah, dan target 2017 ini sekitar 152 bank sampah," ujarnya. Irmansyah juga menjelaskan bahwa saat ini Jakarta tiap tahun menghasilkan 7000 ton sampah. Sementara untuk Jakarta Selatan sendiri sekitar 1300 ton sampah.
"Terbukti dengan terbentuknya Bank Sampah ternyata mampu mengurangi volume sampah. Untuk timbunan sampah yg non organik saja kira-kira pada tahun 2016, mampu mengurangi sekitar 66 ton dan yang organiknya sekitar 7 ton," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bank Sampah Mekar Sari, Ida Mahmud, menceritakan sejarah terbentuknya Bank Sampah. Ida mengatakan, saat dirinya membentuk Bank Sampah pada 2014, hanya 14 orang saja yang terlibat di dalam kegiatan tersebut.
"Awalnya aneh dengan Bank Sampah. Tetapi setelah merasakan manfaatnya ternyata banyak sekali keuntungannya," katanya. Sampai pada tahun ini 2017, lanjut Ida, anggota bank sampahnya sudah sampai mencapai 200 orang.
"Kami merasakan banyak manfaat dari Bank Sampah, selain untuk menjaga kebersihan lingkungan, dengan Bank Sampah juga dapat membawa rejeki dari hasil kreatifitas yang dapat diolah menjadi berbagai hiasan atau lain sebagainya," tuturnya. (KIP JS)