
Jakarta - Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Selatan, memonitoring pembuatan eco enzyme di Dipo Baru Tebet Barat, Kecamatan Tebet, Rabu (15/9). Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Moh Amin mengatakan, di Kecamatan Tebet, hampir seluruh kelurahan telah membuat eco enzyme. "Di antaranya Tebet Barat, Tebet Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Manggarai, Manggarai Selatan dan Menteng Dalam. Sudah berjalan di tujuh kelurahan dan Satuan Pelaksana Sudin Lingkungan Hidup. Di luar kecamatan Tebet pun sudah berjalan," ujarnya.
Amin juga mengatakan, banyak manfaat dari penggunaan cairan eco enzyme. Di kehidupan sehari-hari, cairan itu bisa digunakan untuk sabun cair, pembersih lantai alami, deterjen, odol/pasta gigi. Bagi kesehatan, untuk hand sanitizer dan mengatasi luka. Untuk air dan udara, berguna untuk memperbaiki kualitas air, dapat dijadikan disinfektan sehingga udara menjadi lebih segar. Terakhir berguna untuk tanah pertanian sebagai pupuk dan pestisida.
"Secara teknis campuran air, gula merah, dan sampah organik ini bisa dipanen per tiga bulan setelah semua bahan dikumpulkan ke dalam wadah yang tertutup. Di daerah tropis butuh waktu tiga bulan, tapi di subtropis butuh waktu enam bulan," tandasnya. Diketahui, eco enzyme merupakan solusi yang kini digiatkan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan. gerakan membuat cairan eco enzyme pun serentak dilakukan seluruh kelurahan, kecamatan, dan suku dinas.
Eco enzyme merupakan cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Amin juga mengatakan, banyak manfaat dari penggunaan cairan eco enzyme. Di kehidupan sehari-hari, cairan itu bisa digunakan untuk sabun cair, pembersih lantai alami, deterjen, odol/pasta gigi. Bagi kesehatan, untuk hand sanitizer dan mengatasi luka. Untuk air dan udara, berguna untuk memperbaiki kualitas air, dapat dijadikan disinfektan sehingga udara menjadi lebih segar. Terakhir berguna untuk tanah pertanian sebagai pupuk dan pestisida.
"Secara teknis campuran air, gula merah, dan sampah organik ini bisa dipanen per tiga bulan setelah semua bahan dikumpulkan ke dalam wadah yang tertutup. Di daerah tropis butuh waktu tiga bulan, tapi di subtropis butuh waktu enam bulan," tandasnya. Diketahui, eco enzyme merupakan solusi yang kini digiatkan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan. gerakan membuat cairan eco enzyme pun serentak dilakukan seluruh kelurahan, kecamatan, dan suku dinas.
Eco enzyme merupakan cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.