Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), menyambut baik program studi (Prodi) baru Universitas Budi Luhur dalam bidang kebencanaan yakni Manajemen Bencana, yang merupakan Prodi pertama kali di Indonesia. Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Selatan Sayid Ali mengatakan, para mahasiswa nantinya bisa mengabdikan ilmunya kepada masyarakat Jakarta Selatan.
"Ini program studi pertama di Indonesia dan kebetulan di Universitas Budi Luhur di Jakarta Selatan. Kita mau, nanti lulusan dari sini untuk menerapkan ilmu mereka di wilayah Jakarta Selatan," ujarnya di Universitas Budi Luhur, Senin (26/7). Sementara, Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, saat ini isu bencana menjadi isu yang menarik dan seksi untuk dibahas, karena berkaitan dengan mewujudkan suatu kota yang tangguh terhadap bencana.
"Kita tahu bahwa Indonesia, boleh dibilang tingkat kebencanaan cukup tinggi. Berdasarkan data dari BNPB dari Januari sampai dengan pertengahan Juli sudah lebih dari 2.500 kejadian bencana diberbagai daerah. Khususnya di Jakarta kita mengenal banjir, genangan, pohon tumbang, kebakaran, tanah longsor gempa," bebernya. Pihaknya menginginkan para alumni bisa memberikan edukasi ke warga Jakarta bahwa, bencana tanggung jawab kita semua.
"Termasuk perguruan tinggi dalam mewujudkan pentahelix kolaborasi dalam penanganan kebencanaan. Apalagi lulusan program studi ini punya peluang bekerja di Basarnas, BNPB, BPBD di Kementerian Sosial dan PMI," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Ini program studi pertama di Indonesia dan kebetulan di Universitas Budi Luhur di Jakarta Selatan. Kita mau, nanti lulusan dari sini untuk menerapkan ilmu mereka di wilayah Jakarta Selatan," ujarnya di Universitas Budi Luhur, Senin (26/7). Sementara, Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, saat ini isu bencana menjadi isu yang menarik dan seksi untuk dibahas, karena berkaitan dengan mewujudkan suatu kota yang tangguh terhadap bencana.
"Kita tahu bahwa Indonesia, boleh dibilang tingkat kebencanaan cukup tinggi. Berdasarkan data dari BNPB dari Januari sampai dengan pertengahan Juli sudah lebih dari 2.500 kejadian bencana diberbagai daerah. Khususnya di Jakarta kita mengenal banjir, genangan, pohon tumbang, kebakaran, tanah longsor gempa," bebernya. Pihaknya menginginkan para alumni bisa memberikan edukasi ke warga Jakarta bahwa, bencana tanggung jawab kita semua.
"Termasuk perguruan tinggi dalam mewujudkan pentahelix kolaborasi dalam penanganan kebencanaan. Apalagi lulusan program studi ini punya peluang bekerja di Basarnas, BNPB, BPBD di Kementerian Sosial dan PMI," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.