Jakarta Selatan - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) melakukan pemantauan harga pangan dan pengawasan pangan dari bahan berbahaya di Pasar Kebayoran Lama, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Kamis (20/3).
Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Selatan, Mumu Mujtahid, mengatakan, dalam kegiatan pemantauan dan pengawasan tersebut melibatkan Sudin KPKP Jakarta Selatan, Sudin PPKUKM Jakarta Selatan, BBPOM DKI Jakarta, jajaran Kecamatan Kebayoran Lama dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara.
Ia menyampaikan, dalam pemantauan harga bahan pangan di Pasar Kebayoran Lama, didapati harga beberapa komoditas masih cukup stabil bahkan ada penurunan harga.
Untuk penurunan harga terjadi pada ayam potong yang sebelumnya mencapai Rp 80.000 per ekor dan hari ini Rp 70.000 perekor. Kemudian, telur ayam juga mengalami penurunan yang semula Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 28.000 per kilogram. Untuk harga daging sapi biasa Rp 140.000 per kilogram, daging sapi khas dalam dibandrol dengan harga Rp 150.000 rupiah.
"Untuk kenaikan terpantau ada pada cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 110.000 per kilogram, saat ini ada kenaikan Rp 10.000 per kilogramnya," ucapnya.
Menurutnya, saat ini seluruh bahan pangan di Pasar Kebayoran Lama selalu tercukupi. Karena, saat permintaan sedang melonjak menjelang Idulfitri, pasokan bahan juga terus menurus memenuhi ketersedian pasar. "Di sini semuanya terpenuhi, yang artinya supply dan demand berjalan dengan baik antara pedang dan pembeli," katanya.
Untuk pengawasan pangan, lanjut Mumu, dilakukan dengan mengambil 15 sampel makanan. Dari 15 sampel yang diperiksa BBPOM DKI, pihaknya masih menemukan satu kue mangkok mengandung pewarna textile atau rhodamin B.
"Pedagang yang menjual kue mengandung bahan berbahaya tersebut kita berikan pembinaan, karena kan mungkin mereka jual juga hasil membeli di tempat lain. Jadi kami berikan pembinaan dan hasil temuan kita musnahkan," tambahnya.