Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), berkomitmen dalam melakukan percepatan penurunan stunting. Komitmen ini ditunjukkan oleh Walikota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin beserta jajarannya, yang melakukan penandatangan Komitmen Bersama dan Rembuk Stunting Jakarta Selatan, di Ruang Pola Kantor Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Selasa (26/7). Munjirin mengatakan, rembuk stunting merupakan satu langkah penting yang harus dilakukan Pemkot Jaksel, untuk memastikan rencana kegiatan intervensi pencegahan stunting dilakukan secara bersama, antara SKPD/UKPD penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non pemerintah, dan masyarakat.
“Saya berharap, melalui rembuk stunting ini, tentunya saya berharap adanya keterlibatan lintas sektoral dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Jakarta Selatan,” ujarnya. Munjirin menuturkan, dengan ditandatanganinya komitmen dan kesepakatan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing UKPD/SKPD, upaya pencegahan dan penurunan stunting di Jakarta Selatan dapat berjalan dengan baik. “Saya apresiasi dan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam kegiatan ini, terima kasih juga kepada narasumber serta pihak yang telah membantu pelaksanaan konvergensi stunting di Jakarta Selatan,” ucapnya.
Sementara Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati menambahkan, penandatangan tersebut juga menjadi tanda ditutupnya kegiatan Rembuk Stunting Jakarta Selatan Tahun 2022. “Harapan dari kegiatan hari ini, adanya komitmen penurunan stunting yang ditandatangani Walikota Jakarta Selatan, para camat, lurah 15 lokus stunting, dan pimpinan UKPD, perwakilan sektor non pemerintah dan CSR, tentang rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati,” tandasnya.
Untuk diketahui, 15 lokasi fokus (lokus) penurunan stunting di Jakarta Selatan yaitu Kelurahan Kebagusan, Pasar Minggu, Kebon Baru, Bukit Duri, Karet, Petukangan Utara, Bangka. Kemudian Kelurahan Gandaria Selatan, Pondok Labu, Jagakarsa, Cipedak, Grogol Selatan, Pengadegan, Gandaria Utara, dan Kelurahan Cipete Utara.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
“Saya berharap, melalui rembuk stunting ini, tentunya saya berharap adanya keterlibatan lintas sektoral dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Jakarta Selatan,” ujarnya. Munjirin menuturkan, dengan ditandatanganinya komitmen dan kesepakatan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing UKPD/SKPD, upaya pencegahan dan penurunan stunting di Jakarta Selatan dapat berjalan dengan baik. “Saya apresiasi dan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam kegiatan ini, terima kasih juga kepada narasumber serta pihak yang telah membantu pelaksanaan konvergensi stunting di Jakarta Selatan,” ucapnya.
Sementara Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati menambahkan, penandatangan tersebut juga menjadi tanda ditutupnya kegiatan Rembuk Stunting Jakarta Selatan Tahun 2022. “Harapan dari kegiatan hari ini, adanya komitmen penurunan stunting yang ditandatangani Walikota Jakarta Selatan, para camat, lurah 15 lokus stunting, dan pimpinan UKPD, perwakilan sektor non pemerintah dan CSR, tentang rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati,” tandasnya.
Untuk diketahui, 15 lokasi fokus (lokus) penurunan stunting di Jakarta Selatan yaitu Kelurahan Kebagusan, Pasar Minggu, Kebon Baru, Bukit Duri, Karet, Petukangan Utara, Bangka. Kemudian Kelurahan Gandaria Selatan, Pondok Labu, Jagakarsa, Cipedak, Grogol Selatan, Pengadegan, Gandaria Utara, dan Kelurahan Cipete Utara.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.