Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menempati peringkat pertama dalam perolehan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) tiga tahun berturut-turut. Apresiasi tersebut disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dalam acara Penerimaan ZIS dan Pembagian Zakat Kepada Mustahiq di Plennary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (21/6).
Jakarta Selatan berhasil melebihi target pengumpulan ZIS, yaitu Rp 30 Miliar. Setiabudi menjadi kecamatan dengan pengumpulan tertinggi. Untuk kelurahan, perolehan tertinggi adalah pada Pondok Pinang. Pengumpulan Zakat, Infak dan Shadaqah ini dipergunakan untuk kegiatan keagamaan yang bersifat fisik dan non fisik, serta misi sosial seperti bedah rumah bagi orang yang tidak mampu.
Dalam sambutannya Gubernur mengingatkan kepada semua yang hadir bahwa saat ini hasil ZIS tidak lagi digunakan untuk membiayai beasiswa sekolah, namun lebih ke pembangunan dan pengembangan Masjid atau Mushola agar lebih nyaman digunakan. Basuki juga menekankan bahwa semua transaksi pada penggunaan ZIS ini tiak manual lagi, melainkan antar rekening bank.
“Ketika saya masuk ke DKI yang saya bangun adalah transparansi, dan uang yang (keluar) tersalur langsung ke rekening bank, pada saat penerimaan juga menggunakan sistem bank,” ujar Basuki.
Wali Kota Tri Kurniadi menyatakan kebahagiannya karena Jakarta Selatan berhasil melampaui target yang diberikan dan mengajak lebih banyak warga untuk menyisihkan sebagian pendapatannya.
“Untuk memudahkan warga berderma, kotak ZIS sendiri sudah tersedia di pusat perbelanjaan dan minimarket," tutur Tri. (Reporter: Pranyoto, Editor: Ika MU)