Pemerintahan Daerah Jakarta Selatan bertekat menjadikan Jakarta Selatan menjadi Pusatnya Budaya Betawi. Ini tidak lain banyaknya kebiasaan dan kesenian dan adat istiadat orang Betawi berada di Setu Babakan Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dikembangkan serta dilestariakan, dan masyarakat turut berperan aktif mendukung pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan budaya betawi, agar tetap eksis dimasyarakat dan menjadikan hiburan kesenian dan pusat pendidikan budaya betawi untuk masyarakat Jakarta.
Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor mengatakan pencanagan Jakarta selatan menjadi Pusatnya Budaya Betawi ini dikarenakan kehidupan masyarakat Jakarta Selatan kental dengan budaya Betawi, serta melihat potensi-potensi yang ada di Jakarta selatan baik dilihat dari geografisnya sumber daya manusianya maupun potensi lainnya dapat mendukung pelaksanaan pembangunan dalam rangka pelestarian pengembangan budaya betawi. Maka pada hari ini mencanangkan Jakarta Selatan akan mempunyai suatu brand yaitu Jakarta selatan Pusatnya Pudaya Betawi,”tegasnya saat Atraksi Wisata diperkampungan budaya Betawi Setu Babakan Jakarta selatan, Sabtu (22/ 6).
Untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat Jakarta Selatan, agar tatanan kehidupan sehari-hari masyarakat betawi yang religius, ramahtama, gotong royong tidak hanya ada di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saja, tetapi diseluruh wilayah Jakarta selatan agar menjadikan Pusatnya Budaya Betawi ada di Jakarta Selatan,”katanya
Ukar Saputra mengatakan bertepatan dengan perayaan HUT Kota Jakarta yang ke 486, maka pelaksanaan acara atraksi wisata di PBB Setu Babakan, 22 Juni 2013 menjadi perhatian masyarakat sekitar Setu Babakan pada khususnya dan Jakarta pada umumunya. Atraksi wisata ini betujuan meningkatkan sense of belonging masyarakat sekitar Setu Babakan dan masyarakat Jakarta pada khususnya, terhadap kebudayaan betawi dan Setu Babakan, dan meningkatkan minat dan jumlah wisatawan domestik dan internasional yang berkunjung ke Setu Babakan.
Atraksi Wisata sebagai perayaan HUT Kota Jakarta ke 486 juga diisi dengan berbagai lomba seperti panjat pinang, lomba Getek hias, lomba busana Betawi, lomba membuat dodol, juga ada hiburan water ball, pesta kuliner, gambang kromong, tarian betawi marawis dan tak kalah serunya ada pemecahan rekor MURI (pembuatan dan makan kerak telor dan Bir Pletok sebanyak 496 buah), dan pameran dan Bazar darin Pokdarwis,’jelasnya.