Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, dalam kunjungan kerjanya ke kantor Wali Kota Jakarta Selatan, mengajak segenap jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan, termasuk Lurah dan Camat menata dan memperindah Ibukota, khususnya wilayah Jakarta Selatan, sehingga tidak kalah dengan kota Blitar, Solo dan Surabaya. Dimana Walikota sebagai panglima tempurnya untuk memperbaiki semua sarana di wilayahnya, dan semua jajaran Pemkot Jakarta Selatan harus siap bertempur untuk menata kota Jakarta Selatan, dimana target yang diberikan hingga tanggal 15 Agustus 2015 dan sudah ada perubahan. Ruang Pola Walikota Jakarta Selatan, Jumat (24/7).
Dalam kesempatan ini Wagub meminta, agar kita menjadikan dua mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Soerjadi Soedirja dan Sutiyoso menjadi acuan dengan program-program yang sudah dilakukan. Soerjadi Soedirja dengan program menggelar kegiatan Silatuhrami Minggu Pagi (SMP). Di kegiatan ini para Walikota, Camat dan Lurah dapat bertemu secara intens dengan tokoh masyarakat dan warganya.
Tidak hanya sekedar kerja bakti, kegiatan ini merangkul warga dan mendengarkan segala aspirasi dan keluhan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu Pemkot Jakarta Selatan lebih fokus melayani warganya,”
""Sedangkan dengan mantan Gubernur Sutiyoso, dia berikan nasehat agar Pemprov DKI lebih buas. Karena di DKI banyak sekali orang-orang yang lebih buas. Bang Yos bilang Jakarta ini banyak orang buas dan kita harus lebih buas lagi dari mereka, artinya banyak warga Jakarta yang nekat dan melanggar aturan, mereka punya nyali untuk melakukan itu. Dan kita harus punya nyali yang lebih besar dan kuat melawan mereka,” demikian dikatakan Wakil Gubernur.
Djarod akui, dia sudah geregetan dengan kondisi Jakarta yang tidak tertata rapi, hijau dan indah, karenanya ia menginstruksikan Walikota Syamsuddin Noor untuk menggerakkan lagi jajarannya untuk mengubah wajah Kota Jakarta Selatan, siapa yang kerjanya lelet ganti saja tegasnya. Dari tingkat Dinas sampai kelurahan harus aktif bekerja, yang tidak mau membantu laporkan.
Semua lahan yang kosong ditanami, trotoar, pagar dan tembok diperbaiki dan diperindah. Semua terlibat dalam penataan dan perbaikan. Kita juga jangan terpukau dengan arus mudik saja di saat Lebaran, tetapi juga mewaspadai arus balik, karena akan muncul banyak pendatang baru, sebab kota Jakarta adalah Madu.
Wagub juga menyatakan Jakarta terbuka bagi semua pendatang, namun ia meminta agar pendatang yang ke Jakarta harus memiliki keterampilan dan mempunyai tempat tinggal yang tetap. Kalau mau ke Jakarta, siapkan keterampilan yang dimiliki, punya tempat tujuan yang jelas ini mutlak. Hal itu untuk mencegah pendatang baru menjadi pemukim liar yang berpotensi terlibat dalam aksi kriminalitas.
Dalam hal ini Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor mengatakan pihaknya optimistis, dan bertekad bersama jajarannya dapat mengubah wajah Jakarta Selatan pada tanggal 15 Agustus mendatang. Jakarta Selatan menjadi wajah baru, Karena Pemkot Jakarta Selatan bekerja jajarannya sudah bergerak untuk memperbaiki taman, trotoar dan lampu penerangan jalan umum. Semua jajaran Pemkot Jakarta Selatan bergerak bersama dalam penataan kota, trotoar dan urbanisasi.