Galian dipinggir ataupun dibadan jalan untuk pemasangan jaringan utilitas seperti galian pipa air, ataupun kabel, kerap kali dikeluhkan warga Jakarta. Saat penggalian dilakukan badan jalan jadi menyempit. Setelah penggalian selesai penambalan bekas galian itu terkesan asal-asalan.
Kondisi seperti ini tak akan terjadi jika seluruh jaringan utilitas itu berada didalam sebuah terowongan khusus jaringan utilitas. Oleh karena itu, Sudin Pekerjaan Umum Jakarta Selatan berencana membangun terowongan (ducting) beton untuk jaringan utilitas antara jalan Iskandarsyah dan Blok M, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Terowongan akan dibangun sepanjang 2,13 kilometer dengan lebar 1,5 dan tinggi 2 meter. Saat ini proyek yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 25 miliar itu masih dalam tahap perencanaan. Sedangkan untuk pekerjaan fisiknya baru akan dilakukan pada 2011 mendatang. Untuk menjaga keamanan juga akan dipasang blower di dalam terowongan agar udara tetap bisa masuk, sehingga petugas yang memasang jaringan utilitas bisa mendapatkan udara segar,”ujarnya.
Terowongan yang akan dibangun di kawasan Blok M, yaitu mulai dari Jl Melawai I-IX, serta sebagian di Jl Iskandarsyah merupakan pilot project di DKI Jakarta,” ujar Yayat Hidayat, Kasudin PU Jalan Jakarta Selatan, dikantor walikota Jaksel, Kamis (3/6).
Yayat mengatakan terowongan khusus untuk jaringan utilitas saat ini baru ada dikawasan SCBD Jalan Sudirman. Terowongan tersebut milik swasta dan saat ini sudah dimanfaatkan untuk pemasangan jaringan utilitas seperti kabel, pipa dan sebagainya. Kawasan Blok M dipilih karena lokasinya merupakan salah satu tempat kunjungan wisatawan mancanegara. Semua jaringan utilitas akan diletakkan di dalam terowongan, dan tidak ada aktivitas penggalian lagi,"" terangnya.
Yayat berharap pembuatan terowongan bisa berkesinambungan di wilayah lain, serta utilitas tidak berada di dalam saluran air yang dapat menghambat masuknya air. Awalnya memang akan dibangun di pusat-pusat kota terlebih dahulu,"" tuturnya.
Selama ini banyak aktivitas galian kabel yang tanpa izin dan penutupannya pun kurang optimal, karena tidak dilakukan oleh orang yang profesional. Akibatnya, terdapat kerusakan jalan dan trotoar di mana-mana,”tambah Yayat.