Kepala Sudin PU Jalan Jakarta Selatan Yayat Hidayat, mengatakan sejak awal Januari 2012 hingga kini terdapat 296 titik jalan yang rusak dengan luas 77.282 meter persegi, dan kita sudah perbaiki 151 titik atau sekitar 44.800 meter persegi
Dia mengakui, cuaca menjadi kendala utama untuk perbaikan jalan saat ini. Hujan yang terus turun seharian dapat mengurangi intensitas perbaikan jalan. Proses hotmix sulit dilakukan karena aspal sulit mengering ketika diguyur atau terendam air. Dan kekuatan aspal tidak optimal jika terus terendam air seperti saat musim hujan,""katanya, Rabu (9/1).
Berdasarkan hasil penyisiran pihaknya di lapangan, ada lima kecamatan yang mengalami kerusakan ruas jalan paling tinggi. Kelimanya meliputi, Kebayoran Baru, Cilandak, Tebet, Jagakarsa, dan Pasar Minggu. Karena itu, perbaikan jalan pun akan diprioritaskan untuk kelima kecamatan itu.
Dengan keterbatasan jumlah personil yang kita miliki, terkadang jalan rusak itu terlambat untuk ditangani. Karena itu, untuk mengatasinya, Sudin Pekerjaan Umum (PU) Jalan Jakarta Selatan memanfaatkan sarana jejaring sosial untuk menerima pengaduan jalan rusak.
Instruksi pak gubernur cukup jelas, yakni memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu, kita membuka saluran pengaduan jalan rusak baik via email maupun lewat jejaring sosial seperti twitter untuk menghindari lambannya penanganan jalan rusak yang ada di wilayahnya. ""Lebih cepat pengaduan itu dilaporkan warga via email ataupun twitter, karena line telepon sering sibuk. Terlebih ini bisa tersambung langsung ke saya, sehingga mudah untuk mengatur staf yang menangani,"" katanya.
Yayat tambahkan, untuk pengaduan jalan rusak, warga bisa mengirim email ke sdpujalanjaksel@yahoo.com. Sedangkan untuk twitter bisa di mention ke akun @sdpujalanjaksel. ""Ini terus kita pantau, dan kita balas. Meski jalan yang rusak bukan kewenangan Jakarta Selatan, tapi tetap kami koordinasikan dengan Dinas PU DKI,"" ucapnya.