Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Selatan, melakukan pemeriksaan terhadap 358 sampel bahan pangan, yang berada di lima pasar wilayah Jakarta Selatan, Kamis (22/3).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Selatan Sri Yuliani mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka kegiatan pengawasan keamanan pangan terpadu terkait produk pertanian, peternakan dan perikanan serta pangan olahan di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Kami mengambil sampel dari lima pasar yaitu pasar Blok A, Pasar Radio Dalam, Pasar Santa, Pasar Mayestik, dan pasar modern yakni Carrefour Lebak Bulus. Tujuannya untuk menyediakan produk pangan komoditas pertanian, peternakan dan perikanan serta olahan yang aman untuk masyarakat di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan," ujar Sri saat memimpin Pengawasan Keamanan Pangan Terpadu di Pasar Mayestik, Kamis (22/3).
Sri menjelaskan, 358 sampel yang diambil tersebut terdiri dari beberapa jenis. Rinciannya, 210 sampel merupakan produk pertanian, 40 sampel produk peternakan, serta 108 sampel sisanya merupakan produk perikanan. "Hasilnya semua sampel negatif dari zat berbahaya," ungkapnya.
Sri juga menyampaikan, dalam pengawasan ini, pihak Sudin KPKP Jaksel juga melakukan kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi DKI Jakarta. BPOM, mengambil 22 sampel olahan di Pasar Mayestik, dan menemukan adanya kandungan borax pada sampel kerupuk gendar baik gendar bulat dan gendar panjang, serta Rhodamin B pada sampel kerupuk pasir.
"Produk yang mengandung bahan berbahaya dilakukan tindakan penarikan. Bagi pedagang yang bersangkutan, akan diberikan pembinaan dari PD Pasar Jaya," pungkasnya. (KIP JS)