Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Administrasi Jakarta Selatan, melaksanakanApel Operasi Praja Wibawa Tahap II, di Halaman Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kamis (20/11). Apel ini, dipimpin oleh Kepala Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Selatan Ujang Harmawan, serta diikuti oleh para Kasatpol PP di kecamatan dan juga pasukan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dishub dan P3S.
Ditemui usai apel, Ujang mengatakan, Operasi Praja Wibawa dilaksanakan untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat, yang berada khususnya di wilayah Jakarta Selatan. "Kegiatan ini mengarah kepada penataan baik kepada para pedagang kaki lima, masalah pelanggar parkir liar, dan juga menangkap para PMKS yang meresahkan masyarakat," ujarnya.
Ujang menjelaskan, operasi penertiban kali ini akan difokuskan di dua kecamatan di Jakarta Selatan, yakni Kecamatan Pasar Minggu dan Kecamatan Kebayoran Lama. "Ada beberapa laporan khususnya di Kecamatan Kebayoran Lama ini masih ada preman yang meminta sejumlah uang kepada angkutan umum. Ini kita adakan operasi penertiban bagi para PMKS ataupun preman yang tentunya meresahkan warga masyarakat," terangnya.
Terkait dengan jumlah personel yang diturunkan, Ujang menjelaskan, total ada sekitar 350 personel yang akan bertugas. Rinciannya, 150 personel Satpol PP, 150 personel TNI dan Polri, serta 50 personel dari P3S dan Dishub. "Sekitar 350 personel yang akan diturunkan. Ini kita bagi dua," pungkasnya.
Ditemui usai apel, Ujang mengatakan, Operasi Praja Wibawa dilaksanakan untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat, yang berada khususnya di wilayah Jakarta Selatan. "Kegiatan ini mengarah kepada penataan baik kepada para pedagang kaki lima, masalah pelanggar parkir liar, dan juga menangkap para PMKS yang meresahkan masyarakat," ujarnya.
Ujang menjelaskan, operasi penertiban kali ini akan difokuskan di dua kecamatan di Jakarta Selatan, yakni Kecamatan Pasar Minggu dan Kecamatan Kebayoran Lama. "Ada beberapa laporan khususnya di Kecamatan Kebayoran Lama ini masih ada preman yang meminta sejumlah uang kepada angkutan umum. Ini kita adakan operasi penertiban bagi para PMKS ataupun preman yang tentunya meresahkan warga masyarakat," terangnya.
Terkait dengan jumlah personel yang diturunkan, Ujang menjelaskan, total ada sekitar 350 personel yang akan bertugas. Rinciannya, 150 personel Satpol PP, 150 personel TNI dan Polri, serta 50 personel dari P3S dan Dishub. "Sekitar 350 personel yang akan diturunkan. Ini kita bagi dua," pungkasnya.