sara-tidak-ada-tempatnya-di-negara-ri

Isu suku, agama,ras antar golongan (Sara) yang berkembang saat ini dalam masa  pelaksanaan Pemilukada Provinsi DKI Jakarta putaran ke dua tidak ada tempatnya di negara RI yang berdasarkan Pancasila.

Sebagai kepala daerah atau Gubernur Provinsi DKI Jakarta, prihatin bahwa ini dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu, tapi saya tekankan sekali lagi bahwa perbuatan sara adalah yang bertentangan dengan falsafah negara kita Pancasila dan UUD 1945 menjadi landasan konstitusional,”katanya  didampingi Anas Efendi walikota Jaksel dan Kepala PD Pasar Jaya Jangga Lubis saat Buka Puasa bersama di Masjid Nurrul Iman Blok M Squere, Jumat (3/8).

Karena itu saya tekankan lagi mari kita jaga kota Jakarta bersama-sama, jauhakan dari isu-isu yang tidak pada tempatnya. Dengan demikian umat Islam di Jakarta bisa beribadah dengan khusuk dan tenang itu harapan kami,”jelasnya.

Dikesempatan itu juga Gubernur DKI Jakarta memberikan santunan anak yatim sebanyak 1000 orang dan sumbangan pembinaan untuk masjid Nurrul Iman sebesar Rp 30 Juta. Pemberian bantuan ini sebagai ajakan untuk semua yang hadir disini, jangan pernah lupakan anak yatim piatu dan juga kaum fakir miskin di sekitar kita. Karena itu mari manfaatkan bulan suci ramadhan yang penuh rahmat dan mahfiroh ini untuk beramal  sebanyak mungkin, karena didalam harta yang kita miliki ada bagiannya orang miskin baik yang meminta maupun yang tidak. Mari kita tunaikan kewajiban kita,”tambah Fauzi Bowo.