Wakil walikota Jakarta Selatan Irmansyah melepas 4.404 petugas Sensus Ekonomi (SE) 2016 dalam upacara pelepasan, Senin (2/5). Mereka akan mendata seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor pertanian, yang dilakukan seluruh masyarakat yang tinggal di Jakarta Selatan. Petugas Sensus Ekonomi 2016 Jakarta selatan terbagi dari 17 koordinator lapangan (korlap), 1.100 orang pengawas/pemeriksa (PML) dan 3.287 orang pencacah/pendata (PCL).
Dalam sambutannya Irmasnsyah mengatakan bahwa pelatihan PCL dan PML merupakan penentu lahirnya para calon petugas yang berkualitas setelah melalui proses seleksi yang tentunya tidak mudah.
"Hasil SE 2016 selaras dengan program Nawacita pemerintah, yaitu nawacita ke 6 meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional dan Nawacita ke 7, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik," ujarnya.
Data hasil Sensus Ekonomi (SE) ini sangat ditunggu oleh banyak pihak, mengingat manfaat strategis yang diberikannya. Data terkumpul dalam SE dapat digunakan sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional, untuk mengetahui potret daya saing bisnis dan perencanaan investasi di Indonesia serta untuk mengetahui besarnya peran usaha skala mikro, kecil, menengah dan besar dalam menyerap tenaga kerja.
Kepala BPS Jakarta Selatan Togi Siahaan menyatakan bahwa SE serentak di Indonesia mulai 1 - 30 Mei 2016. Para petugas yang diturunkan sebelumnya telah mendapatkan pelatihan selama 4 hari (PCL) dan 5 hari (PML). Mereka dibekali pengetahuan teknis seperti teknis wawancara dan trik menemui responden, serta non teknis.
“Dalam melaksanakan tugas sensus ini, petugas kita kontrak selama satu bulan penuh dengan nilai kontrak sebesar Rp. 3.125.000,- untuk PCL, dan Rp. 3.425.000 untuk PML. Disamping itu petugas sensus ini dilindungi dengan Asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” terang Togi. (Reporter/Fotografer: Sunyoto, Editor: Ika MU)