Peran serta LMK dan RW sebagai tokoh masyarakat mampu memberikan inspirasi bagi warga sekitarnya, terutama terkait kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungan. Demikian juga dalam menetapkan usulan kegiatan dan anggaran untuk tahun 2014 mendatang.
Walikota Jakarta selatan Anas Efendi mengatakan sosialisasi rembuk RW merupakan pembekalan dalam mempersiapkan pelaksanaan Rembuk RW dan serta mampu menetapkan rencana perioritas RW terutama menyangkut penataan RW (kumuh), masalah kemiskinandan pengelolaan sampah,”katanya saat Sosialisasi Rembuk RW di kantor walikota Jaksel, Rabu (19/12).
Pertemuan ini sangat strategis karena dihadiri oleh para anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) dan para Ketua RW sebagai mitar pemerintah Kota dalam meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, khusunya dalam perencanaan pembangunan. Dan berharap petemuan ini dapat memahami proses perumusan rencana pembangunan sehingga masyarakat turut serta penyusunan rencana pembangunan, yang dikenal sebagai proses botton up planning,”ujarnya.
Kepala Kanppeko Kota Adm.Jakarta Selatan Sahat Parulian mengatakan tujuan Rembuk RW adalah musyawarah masyarakat di tingkat Rukun Warga (RW) untuk mengidentifikasi masalah, kebutuhn dan menentukan kegiatan untuk menyelesaikan masalah berdasarkan skala prioritas yang hasilnya dirumuskan bersama sedangkan maksud Rembuk RW untuk menginventarisasi permaslahan riil yang terjadi di lingkungan RW yang selanjutnya dibahas dalam Musrembang kelurahan.
Sahat Parulian juga tambahkan tujuan proses Botton Up Planning rembuk RW adalah menetapkan maks 10 kegiatan prioritas untuk diusulkan dalam anggaran penguatan kelurahan, menguatkan maks 5 kegiatan prioritas untuk anggaran penguatan kecamatan, menetapkan maks 3 kegiatan prioritas untuk diusulkan ke tingkat Kota dan Provinsi dan menetapkan kegiatan diluar prioritas (1, 2, 3) diatas sebagai masukan bagi program PPMK, KJK, PEMK, PNPM, CSR dan swadaya masyarakat jika ada,”jelasnya.