pemkot-jaksel-gelar-festival-kerak-telor-2018

NamePemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, menggelar Festival Kerak Telor 2018, di Halaman Kantor Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (14/7). Acara ini, dibuka oleh Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan Nursyam Daoed, bersama dengan Camat Mampang Prapatan Asril Rizal, Danramil Mampang Prapatan Myr Inf Denver MH Napu, serta Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Trihariadi.

Dalam sambutannya, Kasudin Nursyam mengatakan, kerak telor merupakan salah satu ikon Betawi dari delapan ikon budaya khas Betawi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2017. "Delapan ikon tersebut adalah ondel-ondel, kembang kelapa, ornamen gigi balang, baju sadariah, baju kebaya kerancang, batik betawi, kerak telor, dan bir pletok," ujarnya.

Nursyam menjelaskan, kegiatan festival ini digelar di Kecamatan Mampang Prapatan tepatnya di Kelurahan Tegal Parang. Alasannya, Kelurahan Tegal Parang, merupakan salah satu wilayah di Jakarta Selatan, yang terkenal dengan kerak telornya. "Kali ini kita ini mengangkat kerak telor. Kebetulan tempatnya berada di (Kelurahan) Tegal Parang, karena terkenal dengan kerak telornya," terangnya. Nursyam menuturkan, melalui festival ini, diharapkan kerak telor yang merupakan tradisi Betawi ini, dapat selalu populer di masyarakat Jakarta, tak terkecuali Jakarta Selatan.

"Diharapkan, dengan dikenalnya ikon Betawi ini, memancing wisatawan untuk banyak berkunjung ke Jakarta. Apalagi, beberapa hari ke depan kita akan kedatangan event besar yakni Asian Games. Kesempatan di event besar ini kita berupaya untuk memancing wisatawan untuk ke Indonesia terutama ke Jakarta," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Yuyu Wahyudin mengatakan, sebanyak 30 pedagang kerak telor dari seluruh Jakarta Selatan, turut berpartisipasi meramaikan festival ini. Tidak itu saja, mereka juga saling adu kemampuan untuk menjadi yang terbaik, dalam lomba pembuatan Kerak Telor yang diadakan di dalam festival tersebut. "Kriterianya dari penampilan, rasa, kebersihan, dan waktu ketika mereka memasak serta teknik memasak," pungkasnya. (KIP JS)