Pemerintah siap menghadapi pelaksanaan lebaran 2015, baik aspek pasokan bahan pokok, transportasi dan jaringan telekomunikasi. Tahun ini, jumlah pemudik diperkirakan akan melonjak dari tahun sebelumnya. Pemerintah telah mengantisipasi dengan menyiapkan infrastruktur maupun program pro rakyat lainnya.
Terkait pasokan bahan makanan pokok, Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan pemerintah daerah memantau stok, pasokan dan harga barang. selain itu, bersama kementerian Kominfo memberikan informasi akurat kepada masyarakat. Terutama perkembangan harga sembako tingkat ritel.
Secara umum, stok barang kebutuhan pokok aman selama puasa dan lebaran di seluruh provinsi Indonesia. Ketersediaan yang ada cukup untuk memasok hingga satu sampai lima bulan kedepan. Pelaku ritel juga diminta mendukung pemerintah dengan menambah pasokan dan mengubah pola distribusi.
Rata-rata pasokan barang ditambah sekitar 30-50 persen dari kondisi normal. Sedangkan, pola distribusi dirubah dimana pengiriman siang hari menjadi malam hari pada beberapa daerah tertentu.
Kemendag juga berkoordinasi dengan berbagai instansi dalam menjaga pasokan barang, kestabilan harga, penyediaan angkutan barang dan pengamanan dari spekulan. Ini penting untuk mengurangi penimbunan barang yang merugikan masyarakat.
Pada sektor transportasi, Kementerian Perhubungan melakukan pemantauan pada H-15 dan H+9 lebaran 2015. Pemudik tahun ini diperkirakan naik 1,96 persen menjadi 20 juta orang. Mayoritas pemudik didominasi oleh angkuran udara dan kereta api.
Pemerintah bersama mitra kerja telah menyiapkan berbagai sarana transportasi seperti 44.871 bus, 187 kapal penyeberangan Ro-Ro dan 450 pesawat, kapasitasnya yang luar negeri 69.665 seat per hari dan dalam negeri sebanyak 237.703 seat per hari.
Sementara itu, angkutan laut menyediakan berbagai transportasi kapal. 25 kapal PELNI, 28 kapal Ro-Ro swasta, 74 kapal swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat, 86 kapal perintis dan 2 kapal TNI AL. kapal organic tentara akan digunakan jika terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan yang tidak terangkut armada nasional.
Kemenhub juga bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pemantauan kepadatan arus mudik, rekayasa lalu lintas hingga dampak kemacetan karena pasar tumpah. Beberapa daerah melakukan rekayasa dengan memindahkan pintu pasar yang tidak berhadapan langsung dengan jalur utama.
Sektor telekomunikasi, Kementerian Kominfo melakukan drivetest untuk mengukur layanan kinerja jaringan seluler bagi pelanggan selama mudik lebaran. Metodenya uji jaringan pengukuran layanan panggilan, SMS dan data. Teknisnya, verifikator melakukan pemanggilan selama 2 menit jeda 30 detik. Sedangkan, layanan data dengan mengunduh file 10 MB selama rute perjalanan.
Secara umum kinerja operator dalam menghadapi mudik lebaran telah siap. Telkomsel hampir semua jalur kualitas jaringan 95,4 persen dengan continues sinyal 100 persen. Operator Indosat mengoperasikan 24 jam dua sistem monitoring jaringan yaitu Single Network Operation Center (SNOC) dan Lebaran Command Center.
Operator Tri juga telah menyiapkan infrastruktur lebaran, layanan data mampu memenuhi lonjakan hingga 40 persen sedangkan telepon atau SMS mencapai 100 persen. PT Smartfren Telecom juga meningkatkan kapasitas jaringan hingga menampung 45 juta pelanggan.
Ragam program bermanfaat dalam menghadapi lebaran tentunya semakin menambah esensi silaturahim sesama manusia. Tentunya, sudah menjadi kewajiban pemerintah baik pusat maupun daerah memberikan pelayanan terbaik. (Tim Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) – Kemenkominfo / twitter @bakohumas) & SUDIN KOMINFOMAS KOTA ADM. JAKARTA SELATAN.