Dalam rangka mencegah faham radikalisme di masyarakat terlebih bagi siswa/i SLTA, Pemerintah DKI Jakarta melalui Kantor Kesbangpol Kota Administrasi Jakarta Selatan, menggelar kegiatan pemahaman bahayanya radikalisme bagi siswa.
Kegiatan yang berlangsung di SMAN 28 Jakarta Selatan, di buka oleh Irmansyah selaku Plh Walikota Jakarta Selatan pada hari Kamis (10/9/2015).
Dalam sambutannya Irmansyah menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah untuk mensosialisasikan bahayanya faham radikalisme dan kontra teroris mengingat negara Indonesia adalah negara yang terbuka bagi siapapun sehingga sangat beresiko, dampaknya kepada anak-anak akan mudah terkena pengaruhnya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membentengi mereka dari pengaruh Faham Radikalisme“, ujar Irmansyah di SMAN 28, di Pasar Minggu.
Lebih lanjut Irmasyah Berharap dengan adanya kegiatan semacam ini para pelajar dapat membedakan baik buruknya dan dapat memilah arus informasi yang masuk kedalam diri mereka, sehingga perlunya di adakan kegiatan yang mengandung unsur edukasi,” ujarnya.
Sementara Indra Rizwar, Kasie Sudit Kewaspadaaan Kesbangpol Jakarta Selatan menambahkan dengan diadakannya kegiatan pemahaman seputar bahaya radialisme, para pelajar akan terhindar dari sasaran terorisme sekaligus dalam rangka deradikalisme bagi siswa SLTA dari 180 sekolah yang ada di Provinsi di DKI Jakarta dengan pencapaian Rekor Muri tahun 2015
Kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya terorisme, dengan bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi DKI Jakarta ,” terangnya
Lebih lanjut senada hal yang sama, juga di katakan Endang Sriharti, Kepala Sekolah SMAN 28 Jakarta Selatan, berharap para siswa-siswi di sekolah yang dibinanya dapat terhindar dari faham terorisme maupun radikalisme.