Dalam rangka koordinasi dan silaturahmi, Kepala BNNP DKI Jakarta Drs. Johny Pol. Latupeirissa, SH didampingi Kabag Umum Ridwan Arief melakukan kunjungan kerja ke kantor BNN Kota Jakarta Selatan.
Dalam kunjungannya Kepala BNNP DKI Jakarta menyampaikan Integritas dalam bekerja harus senantiasa dijaga, agar seluruh personil tidak mengambil keuntungan dari siapapun dalam membantu kasus penyalahgunaan narkoba.
Johny Pol. Latuperissa juga menyampaikan bahwa program-program yang ada di BNNP DKI Jakarta dapat dikolaborasikan dengan program-program yang ada disetiap BNNK serta pentingnya menjalin sinergi dan kerjasama antara BNNK Jaksel dengan instansi terkait di wilayah
"Optimalkan terus sinergitas antara BNNK Jaksel dengan Instansi terkait di wilayah,” ujarnya, Selasa (17/1).
Dalam paparannya, Kepala BNNP DKI Jakarta menyampaikan bahwa 48% pangsa pasar peredaran gelap narkoba di wilayah ASEAN ada di Indonesia dan 62% penghuni lapas adalah narapidana kasus narkoba.
DKI Jakarta merupakan barometer kondisi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia dan dengan keterbatasan sumber daya manusia yang ada, diharapkan BNNK Jaksel dapat maksimal dalam upaya memberantas penyalahgunaan narkoba di masyarakat.
Johny Pol Latuperissa merencanakan akan membuat alat peraga narkoba sintetik New Psychoactive Substances (NPS) untuk penyuluhan seksi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk seksi rehabilitasi, Kepala BNNP DKI memberi masukan terkait pelaksanaan wajib lapor pecandu dan rawat jalan, seksi pemberantasan diharapkan dapat menguatkan koordinasi dengan Polres maupun Polsek di wilayah Jakarta Selatan
Dalam kesempatan tersebut Kepala BNNK Jakarta Selatan, Amrita Devi mengusulkan mengenai fungsi Pos Penanggulangan Narkotika Kelurahan (P2NK) sebagai satgas anti narkoba terkait dengan revitalisasi Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 209 Tahun 2009, dan hal itu akan disampaikan ke Gubernur DKI Jakarta melalui Kepala BNNP. (KIP JS)