Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Kesehatan mengakui kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya paling tinggi se-DKI Jakarta hingga 19/3/2015, bahkan untuk lima besar tingkat kecamatan sebagian besar berada di Jakarta Selatan.
Peningkatan tersebut tidak terlepas dari adanya perubahan cuaca yang tidak menentu, kadang hujan kadang tidak ini menyebabkan cepatnya perkembangan jentik nyamuk,” kata yudhita Endah Sudin Kesehatan Jakarta Selatan saat Rakorwil di kantor walikota Jakarta Selatan, Rabu (25/3).
Kecamatan Pasar Minggu mendapat plakat penghargaan yang tertinggi kasus DBD dan terendah kecamatan Setiabudi, plakat diserahkan langsung oleh walikota Syamsuddin Noor disela-sela Rapat Koordinasi wilayah.
Yudhita Endah katakan ada beberapa kiat untuk menurunkan kasus DBD ini dengan menggiatkan peran serta masyarakat, salah satunya pengelola Mushola dan Masjid diminta untuk menginfokan kepada masyarakat setiap hari Jumat sebelum PSN diminta untuk mengingatkan masyarakat untuk melakukan PSN.
Disamping itu pelatihan dan wawasan pada pengurus mushola atau masjid tersebut. Tidak kalah pentingnya untuk sosialisasi dan komitmen institusi pendidikan, bahwa di sekolah-sekolah bebas dari jentik, karena dari data ternyata pasien DBD sebagian besar siswa sekolah, juga gedung-gedung kantor perlu perhatian juga,”tegasnya.
Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor mengatakan pemberian plakat penghargaan ini sebagai perhatian khusus para camat dan lurah agar focus jentik nyamuk juga, disamping pelayanan pada masyarakat. Ini sebagai motivasi bagi para camat dan lurah agar mengeluarkan jurus-jurus maut untuk mengusir jentik nyamuk diwilayahnya.