kasus-dbd-terbanyak-terjadi-di-daerah-elit

Kasus DBD di Kecamatan Kebayoran Baru untuk Januari hingga 11 Mei 2012 ada 88 kasus, Kelurahan Gandaria Utara 23 kasus tertinggi di Kebayoran Baru, sedangkan di Kelurahan Gunung 12 kasus, khusus  di RW 04 sebanyak 7 kasus DBD. Keberadaan lingkungan RW 04 adalah daerah elit.yang sulit ditembus, jadi daerah elit spesifikasinya adalah pada tanaman yang ada di pot-pot yang tatakannya tidak diperhatikan.

 Kenaikan jumlah kasus DBD ini dipengaruhi cuaca yang tidak bisa ditebak dan proses berkembangnya jentik nyamuk begitu cepat sampai hari ini 11 Mei  tercatat 88 kasus sedangkan untuk kasus DBD tahun 2011 terjadi 137 kasus, jadi ada semacam peringatan atau warning. Hati-hati karena cuaca masih muncul hujan dan panas secara bergantian,” kata Syamsudin Noor wakil Walikota Jakarta Selatan yang didampingi Arrohman wakil Camat Kebayoran Baru dan Lurah Gunung Dewi Purnamasari saat PSN 30 Menit di RW 08 Kelurahan Gunung Kebayoran Baru, Jumat (11/5)

 

Dengan melakukan PSN secara tertib dan rutin maka peningkatan perkembangan nyamuk DBD dan pemahaman masyarakat tentang DBD akan lebih luas, karena PSN sarana yang paling efektif dan sangat murah untuk memberantas nyamuk DBD. Kami hanya memberi dorongan  agar lebih giat lagi dan Jakarta Selatan dapat terbebas dari kasus DBD,” ujarnya.

 Ia tambahkan langkah yang paling tepat dalam mencegah dan antisipasi nyamuk demam berdarah adalah melakukan PSN dengan 3 M secara rutin, kita menghindarkan melakukan foging. .Foging akan dilakukan apabila ada kasus, tapi yang lebih utama adalah bagaimana kita melakukan kegiatan PSN secara rutin. Kita tutup siklus mata rantai penyebaran nyamuk aides aigipty, kita lakukan seminggu sekali karena siklus nyamuk ini 10 hari . Jadi nyamuk belum dewasa sudah kita putus mata rantainya,” jelasnya.

 Kita tidak memerlukan foging karena dilihat dari cost nya cukup mahal dan mengeluarkan ratusan ribu untuk satu kali penyemprotan, kedua bahan yang digunakan adalah bahan kimia yang bila digunakan akan menimbulkan efek-efek merugikan kesehatan,”tambah Usmayadi.