gubernur-dki-basuki-tjahaja-purnama-buka-lebaran-betawi-di-lapangan-banteng

Lebaran Betawi 2015. Acara yang biasanya digelar di Monas itu kali ini diselenggarakan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Di sana, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan, Lebaran Betawi ini merupakan pelaksanaan yang kedelapan kali, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi). Pelaksanaannya diselenggarakan selama dua hari, yakni Sabtu (22/8) dan Minggu (23/8).

Gubernur Basuki disambut dengan upacara palang pintu. Basuki yang datang bersama istrinya, Veronica Tan juga disambut oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat beserta istri dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah beserta istri.

Dalam kesempatan itu,  Ahok krab Basuki menyampaikan, pihaknya sudah berhasil membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada 18 Agustus 2015.

""Saya dan DPRD pemilihan 2009 jadi beruntung, karena berhasil menyelesaikan Perda tentang kebudayaan Betawi. Pemikiran ini harus selesai saat Pak Jokowi (sekarang Presiden Joko Widodo) masih di sini,"" ujar Basuki, dalam sambutannya di Lebaran Betawi 2015 di Lapangan Banteng, Minggu (23/8).

Saat itu, kata Basuki, Jokowi mengatakan padanya, keanekaragaman Betawi, mulai dari kebudayaan hingga munculnya berbagai organisasi masyarakat (ormas) harus didasari oleh peraturan. Inilah kemudian dasar dari Perda tersebut, yang mulai dibahas pada 2013 dan berhasil disahkan tahun,”ujarnya.

Ahok juga menyampaikan, Betawi tidak memiliki keterbelakangan seperti yang diperkirakan oleh banyak orang. Di Betawi, katanya, banyak profesor, jenderal, dan tokoh-tokoh terpandang. Selain itu, orang Betawi juga tahu aturan, sehingga sedianya mereka tidak ada yang melanggar aturan.

""Orang Betawi tahu aturan. Kalau kita tinggal di tanah Betawi, jangan buang sampah sembarangan, jangan berjualan di diatas saluran air, maupun trotoar tidak pakai helm dan lawan arus. Ini tanah Betawi, tanahnya orang yang punya aturan,""tegasnya..