Gubernur Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pendidikan adalah prioritas paling tinggi yang diutamakan Pemprov. DKI Jakarta, diantara program-program pembangunan. Bahwa pendidikan ini adalah cara yang paling efektif untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Di Jakarta khususnya tidak punya banyak pilihan, karena daerah Jakarta sudah tak ada lagi lahan untuk bertani, berladang, berternak dan lainnya tidak seperti diprovinsi lain. Di Jakarta kontribusi sektor primer untuk ekonomi ini sangat kecil kurang dari 1 persen apalagi dalam arti lapangan kerja,”katanya yang didampingi Kepala Bazis DKI Jakarta Amir Bahar dan Ketua PKK Jaksel Astati Syahrul Effendi saat memberikan kuliah perdana mahasiswi penerima beasiswa Bazis Provinsi DKI Jakarta program S1 guru PAUD Kota Administrasi Jaksel, Rabu (23/6).
Fauzi tegaskan lagi jadi praktis sektor primer tidak lada peluang besar. Pada akhirnya yang menjadi andalan kita tidak sumber daya alam tetapi sumber daya manusia. Berangkat dari sisi inilah pendidikan menjadi prioritas yang sangat tinggi,”terangnya.
Kita tau pendidikan PAUD anak usia pra sekolah adalah saat mereka bisa menangkap berbagai informasi secara cepat dan benar. Guru PAUD harus mendapat pendidikan formal Strata1, dengan demikian dapat melanjutkan pembinaan PAUD itu secara lebih sistimatis, terarah dan berkualitas dan memberi hasil nilai lebih buat anak didik usia dini,”ujarnya.
Saya berharap para mahasiswi setelah berkiprah kembali ke masyarakat bisa membantu dan mendukung kegiatan PKK dilingkungan masing-masing, karena dirasakan perlu sumber-sumber kekuatan PKKini lebih dekat lagi dilingkungan masyarakat hingga prongram yang diperuntukan bagi masyarakat dapat dirasakan seperti PAUD,”tuturnya.
Dikesempatan lain Walikota Jaksel Syahrul Effendi mengatakan bantuan beasiswa untuk guru PAUD agar mempunyai standar kompetensi untuk mengajar anak usia dini yang memerlukan basic membangun moral, etika dan budi pekerti sedini mungkin. PAUD adalah inovasi baru karena dikelola orang yang mau mengabdikan dirinya tampa dibayar dan bersifat sosial,”terangnya.
Syahrul tambahkan guru pendidik setidaknya Sarjana Pendidikan karena bila tidak mempunyai standar untuk mengajar dan hanya berjiwa sosial akan lain hasilnya, tidak standar dengan pendidikan nasional, hasilnya tidak maksimal bagi anak didik itu. Dengan setidaknya Sarjana Pendidikan sehingga kalau meletakkan dasar kepada anak yang masih bersih itu jelas terukur. Untuk itu kita akan bekerja keras bersama Bazis DKI Jakarta dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Institut Studi Islam Darul Qalam (INSIDA) serta Yayasan Bakti Indonesia (Yasbi) sebagai pendamping mahasiswi.
Syahrul Effendi tambahkan bahwa di Jakarta Selatan memiliki kelompok BKB PAUD sebanyak 275 yang tersebar disetiap RW, yang kurang didukung fasilitas sarana dan prasarana yang memadai dan pendidik PAUD sejumlah 3.651 guru berlatar hanya pendidikan SLTA serta jumlah murid 13.890 anak,”terangnya.