Perdagangan orang merupakan bentuk kejahatan modern dari perbudakan manusia dan merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk dari pelanggaran harkat dan martabat manusia. Perdagangan perempuan dan anak meluas dan menguat dalam bentuk jaringan kejahatan terorganisir maupun tidak, memiliki jangkauan operasi antar wilayah dan antar negara.
Wakil Walikota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengatakan berkaitan dengan segala bentuk ketidakmampuan daya beli masyarakat dan kemiskinan dapat menyebabkan orang pribadi maupun terorganisir berbuat kejahatan untuk mendapatkan uang,”katanya yang didampingi Kasie PNFI Dikmen Jakarta Selatan Andi Azis dan Kasat Bimas Polres Jakarta Selatan AKPB Dry Hastuti saat Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Traffiking) di kantor walikota Jaksel, Kamis(19/1).
Dari sumber data yang diperoleh, DKI Jakarta bukan sumber atau pemasok orang untuk diperdagangkan, Jakarta hanya sebagai lalu lintas saja karena keterkaitan dengan pusat pemerintah, dimana terletak bandara serta pelabuhan laut. Tapi juga tidak bisa dipungkiri Jakarta bisa menjadi transit karena berbagai fasilitas tersedia untuk itu. Ada dua faktor terjadinya traffiking yaitu faktor niat dan kesempatan,”ujarnya.
Walaupun hanya sebagai lalu lintas, kita berkewajiban untuk mencegah jangan sampai ada warga Jakarta Selatan menjadi korban di tahun ini dan kedepan, walaupun di tahun 2011 ada dua kasus perdagangan orang.. Ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian dalam mencegah perdagangan orang yaitu kepadatan penduduk, kemiskinan atau ekonomi,”tambah Syamsudin Noor.
Sementara Duta Anti Traffiking Dewi Huges mengatakan beberapa antisifasi pencegahan perdagangan orang pada keluarga kita dan lainnya yaitu, jangan migrasi pada umur dibawah 18 tahun seorang diri, jangan memberi ID kita pada siapapun, hubungi kedubes atau konsulat jenderal dimana anda pergi cari nomor kontak sebelum anda pergi dan sampai tujuan wajib lapor karena itu rumah kita kedua dan ketahuilah isi kontrak bila bekerja di luar negeri.