
Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mensosialisasikan program OK-Otrip kepada Masyarakat Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, di Ruang Serbaguna Kantor Kecamatan Pondok Labu, Rabu (10/1).
Sosialisasi ini, dilakukan bersama dengan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, PT Transjakarta, Kelurahan Pondok Labu, serta dihadiri Camat Cilandak Tomy Fudihartono, Kepala Seksi Bidang Angkutan Jalan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta Fajar Nugrahaini, dan Kasie Angkutan Jalan Sudinhub Jaksel Afrinda serta Perwakilan dari Transjakarta.
Fajar Nugrahaini mengatakan, sebanyak 16 angkutan umum akan menjadi armada saat diberlakukannya Ok-Otrip selama tiga bulan ke depan. Untuk Rute OK-Otrip wilayah Jakarta Selatan sendiri meliputi Rute Pergi Jalan Lebak Bulus Raya - Jalan Pertanian Raya - Karang Tengah Raya - Karang Tengah 1 - Jalan H. Ipin - Jalan RS. Fatmawati - Jalan Pinang Raya - Jalan Margasatwa, dan untuk Rute Pulang Jalan H. Ipin - Jalan Karang Tengah I - Jalan Karang tengah Raya - Jalan Lebak Bulus Raya - Jalan Ciputat Raya - Jalan TB. Simatupang - Jalan Jakarta Bogor - Terminal Lebak Bulus.
"Untuk Rencana Titik pemberhentian OK-Otrip di Wilayah Jakarta Selatan meliputi Halte Jalan Lebak Bulus Raya, Halte Jalan Pertanian Raya, Halte Jalan Karang Tengah I, Halte Jalan H. Ipin, dan Halte Jalan Margasatwa," ujarnya.
Fajar menjelaskan, dalam sekali perjalanan Ok-Otrip, masyarakat hanya cukup mengeluarkan biaya maksimal Rp 5 ribu. Mereka bisa berganti bus kecil, sedang, ataupun besar hanya dengan biaya tersebut. "Uji coba OK Otrip ini akan berlangsung selama tiga bulan dari tanggal 15 Januari 2018 sampai 15 April 2018, sehingga nantinya masyarakat yang berada di kawasan Pondok Labu segera terintegrasi angkutan umum," tuturnya.
Sementara itu, Tomy Fudihartono mengatakan, setelah diberlakukannya uji coba Ok-Otrip di wilayah Pondok Labu, diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses berbagai angkutan umum dengan biaya yang terjangkau hanya dengan Rp.5000 satu kali Tap di awal dan Akhir dalam waktu 3 Jam ini.
"Dengan diberlakukannya OK-Otrip, saya berharap masyarakat terdorong untuk beralih menggunakan angkutan umum mengingat biaya yang terjangkau serta terintegrasi. Apalagi, angkutan dalam OK-Otrip tidak ngetem seperti angkutan perkotaan pada umumnya. Saya akan turun ke lapangan untuk membantu mengawasi berjalannya program ini sekaligus mengkampanyekan kepada warga untuk mensukseskan program OK-Otrip," pungkasnya. (KIP JS)