Gerakan Sayang Ibu (GSI) adalah suatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat saat ini, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan angka kematian bayi
Kalau angka kematian Ibu dan kematian bayi masih terjadi di wilayah kita tentu ini adalah suatu hal yang indikator bahwa tingkat kesejahteraan kita, kualitas masyarakat kita masih belum standar atau belum memenuhi ketentuan yang ada dan ini masih banyak yang harus kita benahi,” kata Ma’mur, Asisten Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan didampingi Syafiatus Harjo, Kasie Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kantor KPMP Jaksel saat kegiatan Gerakan Sayang Ibu tingkat Kota di kantor Walikota Jaksel, Senin (10/8).
Demikian strategisnya peran ibu, maka angka kematian ibu dan bayi menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan di wilayah Jakarta Selatan. Karena itu mengembangkan SDM yang ada ini merupakan aset investasi dalam pembangunan,” ujarnya
Di kesempatan lain Kepala KPMP Kelik Miyarto menambahkan dalam pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu (GSI), Kecamatan merupakan lini terdepan untuk mensinergikan antara pendekatan lintas sektor dan masyarakat, dalam berbagai disiplin ilmu dengan pendekatan sosial budaya secara komprehensif, utamanya dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Sebagai suatu gerakan, Gerakan Sayang Ibu (GSI) telah memberikan kontribusi yang dirasakan manfaatnya dengan adanya data, berkurangnya jumlah kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas, serta meningkatnya rujukan yang berhasil ditangani,” tegasnya.