Jakarta - Walikota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin, meminta seluruh UKPD untuk mensukseskan Program Zero Stunting. Hal tersebut dikatakan munjirin, saat membuka Monitoring dan Evaluasi Hasil Implementasi Upaya Konvergensi Lintas Program, di Hotel Grand Mahakam, Rabu (1/12). Munjirin menuturkan, semua suku dinas bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan maksimal ke warganya.
Salah satunya pelayanan dalam hal meningkatkan kesehatan warganya. Hal itu pun yang tengah dirumuskan dalam aksi 8 monitoring dan evaluasi hasil implementasi upaya konvergensi lintas program sektor, yang digelar Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. "Yang bertanggung jawab seseorang kekurangan gizi itu banyak faktor.
Bisa ekonomi, sosial,pola asuh orang tua dan banyak faktor yang mempengaruhi. Karena makanya banyak sudin yang dihadirkan, untuk dikolaborasikan," ujarnya. Melalui kegiatan itu, Munjirin menginginkan wilayah Jakarta Selatan tidak ditemukan kasus stunting atau kekurangan gizi. Faktor penghambat disebutnya harus dirumuskan agar tidak menganggu pencapaian.
"Kita mau mendorong pihak luar dari pemerintah, CSR ikut berkontribusi untuk membicarakan mengentaskan stunting. Locus kelurahan silakan menggandeng pihak swasta," katanya. Di Jakarta Selatan sendiri banyak sekali kegiatan yang terlibat dalam perbaikan gizi. Munjirin menjelaskan dalam waktu dekat akan diadakan budidaya udang faname asal Brazil.
"Udang itu hidup di laut tapi bisa dibudidaya di air tawar. Media ternaknya di dalam ember yang bisa menampung hingga 200 ekor. Dengan hasil ternak udang diharapkan bisa dimaksimalkan agar memperbaiki gizi warga," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Salah satunya pelayanan dalam hal meningkatkan kesehatan warganya. Hal itu pun yang tengah dirumuskan dalam aksi 8 monitoring dan evaluasi hasil implementasi upaya konvergensi lintas program sektor, yang digelar Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. "Yang bertanggung jawab seseorang kekurangan gizi itu banyak faktor.
Bisa ekonomi, sosial,pola asuh orang tua dan banyak faktor yang mempengaruhi. Karena makanya banyak sudin yang dihadirkan, untuk dikolaborasikan," ujarnya. Melalui kegiatan itu, Munjirin menginginkan wilayah Jakarta Selatan tidak ditemukan kasus stunting atau kekurangan gizi. Faktor penghambat disebutnya harus dirumuskan agar tidak menganggu pencapaian.
"Kita mau mendorong pihak luar dari pemerintah, CSR ikut berkontribusi untuk membicarakan mengentaskan stunting. Locus kelurahan silakan menggandeng pihak swasta," katanya. Di Jakarta Selatan sendiri banyak sekali kegiatan yang terlibat dalam perbaikan gizi. Munjirin menjelaskan dalam waktu dekat akan diadakan budidaya udang faname asal Brazil.
"Udang itu hidup di laut tapi bisa dibudidaya di air tawar. Media ternaknya di dalam ember yang bisa menampung hingga 200 ekor. Dengan hasil ternak udang diharapkan bisa dimaksimalkan agar memperbaiki gizi warga," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.