Jakarta – TP PKK Kota Administrasi Jakarta Selatan berkolaborasi dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, melakukan sosialisasi membuat eco enzyme kepada para kader PKK, dasa wisma, dan juga warga sekitar, di Asrama Dinas Lingkungan Hidup, RW 09 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jumat (12/11). Ketua TP PKK Jakarta Selatan Essie Munjirin mengatakan, selain eco enzyme, dalam kegiatan ini pihaknya turut mensosialiasikan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.
“Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020, maka dengan ini dibutuhkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pengelolaan sampah di lingkup RW. Bidang pengelolaan sampah RW dapat didampingi oleh kader PKK dalam melaksanakan pengelolaan sampah.” ujarnya. Essie menuturkan, adapun beberapa metode pengelolaan sampah di lingkup RW antara lain, menyiapkan tempat pewadahan untuk melakukan pemilahan sampah di sumber sampah organik, sampah anorganik, sampah B3, Sampah Residu.
Lalu, melakukan pengumpulan sampah yang sudah terpilah ke TPS3R atau bank sampah, “Untuk sampah anorganik yaitu membuat daur ulang. Metode lainnya melakukan pengomposan untuk sampah yang mudah terurai atau organik. Sudah dilakukan juga metode BSF dan maggot untuk sampah sisa makanan. Kemudian pengelolaan minyak jelantah, program Sampah Tanggung Jawab Bersama atau Samtama, Kurangi Pilah Olah atau Kupilah, dan hari ini sosialisasi metode pengelolaan sampah eco enzyme,” tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
“Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020, maka dengan ini dibutuhkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pengelolaan sampah di lingkup RW. Bidang pengelolaan sampah RW dapat didampingi oleh kader PKK dalam melaksanakan pengelolaan sampah.” ujarnya. Essie menuturkan, adapun beberapa metode pengelolaan sampah di lingkup RW antara lain, menyiapkan tempat pewadahan untuk melakukan pemilahan sampah di sumber sampah organik, sampah anorganik, sampah B3, Sampah Residu.
Lalu, melakukan pengumpulan sampah yang sudah terpilah ke TPS3R atau bank sampah, “Untuk sampah anorganik yaitu membuat daur ulang. Metode lainnya melakukan pengomposan untuk sampah yang mudah terurai atau organik. Sudah dilakukan juga metode BSF dan maggot untuk sampah sisa makanan. Kemudian pengelolaan minyak jelantah, program Sampah Tanggung Jawab Bersama atau Samtama, Kurangi Pilah Olah atau Kupilah, dan hari ini sosialisasi metode pengelolaan sampah eco enzyme,” tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.