SMAN-70-Jakarta-Cetak-Sejarah-Juarai-Lomba-Perpustakaan-Tingkat-Nasional

Jakarta - SMAN 70 Jakarta mencetak sejarah baru bagi dunia kepustakaan di Jakarta. Sekolah yang beralamat di Jalan Bulungan, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan itu, berhasil menjuarai Lomba Perpustakaan Tingkat Nasional yang digelar Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan meraih posisi pertama. Plt Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji menuturkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya menjadikan Kota Jakarta sebagai kota yang maju tidak hanya secara fisik, namun juga secara kualitas hidup masyarakatnya. 

Berbagai regulasi dan kolaborasi telah dilakukan untuk mewujudkan masyarakat Jakarta yang sejahtera, maju dan bahagia. Salah satu unsur penting dalam peningkatan kualitas hidup adalah pendidikan.  "Kami menyadari bahwa sekolah sebagai penyelenggara pendidikan harus mampu memberikan pembelajaran dan manfaat terbaik bagi peserta didik. Karenanya keberadaan perpustakaan sekolah sebagai penguat kegiatan belajar menjadi sangat penting," ujarnya, Selasa (14/9). Isnawa melanjutkan, perpustakaan sekolah harus mampu menjadi sumber belajar dan meningkatkan kegemaran membaca para peserta didik.

"Lomba ini memberikan dampak yang cukup nyata bagi perkembangan perpustakaan sekolah di wilayah DKI Jakarta terutama di Jakarta Selatan," ungkapnya. Kasudin Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah II Abdul Rachem pun mengaku bangga akan capaian tersebut. Terlebih tahun sebelumnya, sekolah di DKI Jakarta hanya sebagai nominasi. "Bagaimana sekolah itu menjadi literasi. Perpustakaan tidak hanya di ruang, tapi sekolah itu semuanya jadi perpustakaan," ucapnya. Abdul menuturkan, pengumuman lomba diumumkan secara daring pada Senin (13/9) lalu dan disambut gembira para guru yang menyaksikan. "Keberhasilan SMAN 70 karena sekolah itu menjadi literasi atau perpustakaan. Ini baru pertama kali Jakarta mendapatkan juara 1," jelasnya.

Abdul menambahkan, penilaian dilakukan secara daring, dengan melihat video yang dikirimkan ke para juri. Abdul menerangkan semua sudut sekolah tak luput dari sudut kamera. Saat penilaian, semua sudut sekolah di shoot. Presentasi keliling sekolah sampai satu jam saat itu. "Keberhasilan kita hasil kolaborasi dan didukung dari beberapa unit. Dari Sudin Perhubungan misalnya, kan ada rambu-rambu. Itu juga masuk ke literasi dan masuk dalam penilaian. Selain ada perpustakaannya ya, termasuk sarana untuk disabilitas yang terfasilitasi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 70 Jakarta Ratna Budiarti mengatakan, perpustakaan yang dinamakan Perpustakaan Ki Hajar Dewantara itu, lahir dari para penggemar ilmu, penggemar baca, yang kelak akan menjadi tokoh penting bangsa. "Karenanya kami sangat berterima kasih sekali kepada PNRI atas kesempatan dan apresiasi yang diberikan untuk mengikuti lomba perpustakaan sekolah, mulai dr tingkat daerah sampai dengan tingkat nasional. Lomba ini memacu kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan perpustakaan serta memicu inovasi di masa pandemi seperti saat ini," tandasnya.

Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.