Jakarta - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar Pesona Hari Batik Nusantara di Jakarta Selatan, yang dilaksanakan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Kamis (14/10). Kegiatan ini, merupakan puncak acara peringatan Hari Batik Nasional, yang diperingati pada 2 Oktober setiap tahunnya. Ketua DPW DKI Jakarta Komariah Matali, yang turut hadir dalam acara, menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
"Walaupun dalam situasi pandemi COVID-19, namun kita tetap aktif, tetap kreatif, dan tetap inovatif dalam mengupayakan berbagai program-program strategis, untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang berdaya berkarya, dan berdampak bagi kehidupan masyarakat Jakarta, terutama di Jakarta Selatan," katanya. Saat ini, sambung Komariah, batik sudah diakui dunia sebagai warisan budaya asli Indonesia yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.
Dengan berkembangnya seni batik dan teknologi industri, maka gaya batik motif dan warna batik dikembangkan di masing-masing wilayah, sesuai dengan ciri budaya lokal dan dengan adanya perkembangan seni budaya dan teknologi industri tersebut. "Semoga acara ini dapat membangkitkan kita selalu menggunakan batik lokal. Sehingga, para pembatik semakin bersemangat untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya," ucapnya.
Sementara, Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin menambahkan, kegiatan yang digelar sebagai sarana untuk memulihkan perekonomian nasional di masa pandemi ini, juga dilakukan untuk memberikan motivasi kepada pelaku usaha, melalui pembinaan peningkatan kualitas produk dan bantuan pemasaran, agar mereka tetap berkarya secara inovatif dan kreatif. "Saya sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan Pesona Batik Nusantara Jakarta Selatan, yang melaksanakan lomba peragaan busana batik, yang diikuti oleh tingkat kecamatan dan kelurahan. Serta lomba online busana batik untuk masyarakat umum yang bertujuan agar bangga menggunakan produk dalam negeri," pungkasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Walaupun dalam situasi pandemi COVID-19, namun kita tetap aktif, tetap kreatif, dan tetap inovatif dalam mengupayakan berbagai program-program strategis, untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang berdaya berkarya, dan berdampak bagi kehidupan masyarakat Jakarta, terutama di Jakarta Selatan," katanya. Saat ini, sambung Komariah, batik sudah diakui dunia sebagai warisan budaya asli Indonesia yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.
Dengan berkembangnya seni batik dan teknologi industri, maka gaya batik motif dan warna batik dikembangkan di masing-masing wilayah, sesuai dengan ciri budaya lokal dan dengan adanya perkembangan seni budaya dan teknologi industri tersebut. "Semoga acara ini dapat membangkitkan kita selalu menggunakan batik lokal. Sehingga, para pembatik semakin bersemangat untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya," ucapnya.
Sementara, Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin menambahkan, kegiatan yang digelar sebagai sarana untuk memulihkan perekonomian nasional di masa pandemi ini, juga dilakukan untuk memberikan motivasi kepada pelaku usaha, melalui pembinaan peningkatan kualitas produk dan bantuan pemasaran, agar mereka tetap berkarya secara inovatif dan kreatif. "Saya sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan Pesona Batik Nusantara Jakarta Selatan, yang melaksanakan lomba peragaan busana batik, yang diikuti oleh tingkat kecamatan dan kelurahan. Serta lomba online busana batik untuk masyarakat umum yang bertujuan agar bangga menggunakan produk dalam negeri," pungkasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.