Jakarta - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, mendirikan Pusat Informasi Sahabat Anak atau PISA, di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari, Kecamatan Cilandak. PISA didirikan, sebagai pusat informasi anak dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait perlindungan anak. Kepala Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Jakarta Selatan Fathur mengatakan, Informasi Layak Anak adalah informasi yang melindungi anak, tidak mengandung muatan pornografi, kekerasan, sadisme, radikalisme, dan tidak menggunakan anak sebagai bahan eksploitasi.
"Bentuk-bentuk PISA di daerah dapat disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan daerahnya masing-masing, dapat berupa Perpustakaan Ramah Anak, Pusat Informasi Dunia Anak, mobil baca, pojok informasi anak digital, majalah dinding di sekolah-sekolah, dan taman baca masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (19/10). Fathur menjelaskan, ada enam indikator standarisasi PISA yakni Kebijakan, Program, Pengelolaan, Sumber Daya Manusia (Tenaga Pengelola), Sarana, Prasarana dan Lingkungan, serta Monitoring dan Evaluasi. Dirinya menuturkan, RPTRA Bahari memiliki kriteria dalam menjadi wadah, sebagai lokasi dibentuknya PISA berdasarkan enam indikator tersebut.
“Fasilitas yang dimiliki RPTRA Bahari sebagai PISA adalah ruangan/bangunan perpustakaan dengan fasilitas buku terpilah fiksi dan non fiksi, tablet dan akses internet, ruang membaca, ruang konsultasi, sarana bermain anak edukatif dan tradisional, alat permainan angklung, fasilitas olahraga, fasilitas sosialisasi dengan aula, layar, infocus, laptop dan printer, serta ruang kegiatan tumbuh kembang anak yaitu SIGAP. Fasilitas ini diawasi oleh CCTV di depan gedung,” ulasnya.
Fathur menuturkan, ada beberapa layanan di RPTRA Bahari yang menjadi PISA unggulan, di antaranya bimbingan belajar, sosialisasi, pelatihan seni dan budaya. Selain itu, ada pula Smart Mobile Library (Smiley Go), yang merupakan inovasi dari Perpustakaan RPTRA Bahari bekerja sama dengan EDU Foundation. Jadi, selama perpustakaan tutup karena pandemi COVID-19, pihak perpustakaan memberikan peminjaman buku paket cerita kepada anak-anak dengan cara mengantarkan ke rumah.
Nantinya, anak-anak diberi waktu pinjam buku selama dua minggu, kemudian mereka menceritakan kembali buku yang dipinjam saat mengembalikannya. “Selain itu, aplikasi yang diterapkan ada system database inlislite, Pemanfaatan Ebook melalui iJakarta, dan Pencatatan kebutuhan pemustaka menggunakan googleform dan bit.ly. Terakhir, kami mengajak seluruh warga masyarakat Jakarta Selatan untuk follow Instagram @rptra.bahari, dan Facebook RPTRA Bahari untuk informasi lebih lanjut,” tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Bentuk-bentuk PISA di daerah dapat disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan daerahnya masing-masing, dapat berupa Perpustakaan Ramah Anak, Pusat Informasi Dunia Anak, mobil baca, pojok informasi anak digital, majalah dinding di sekolah-sekolah, dan taman baca masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (19/10). Fathur menjelaskan, ada enam indikator standarisasi PISA yakni Kebijakan, Program, Pengelolaan, Sumber Daya Manusia (Tenaga Pengelola), Sarana, Prasarana dan Lingkungan, serta Monitoring dan Evaluasi. Dirinya menuturkan, RPTRA Bahari memiliki kriteria dalam menjadi wadah, sebagai lokasi dibentuknya PISA berdasarkan enam indikator tersebut.
“Fasilitas yang dimiliki RPTRA Bahari sebagai PISA adalah ruangan/bangunan perpustakaan dengan fasilitas buku terpilah fiksi dan non fiksi, tablet dan akses internet, ruang membaca, ruang konsultasi, sarana bermain anak edukatif dan tradisional, alat permainan angklung, fasilitas olahraga, fasilitas sosialisasi dengan aula, layar, infocus, laptop dan printer, serta ruang kegiatan tumbuh kembang anak yaitu SIGAP. Fasilitas ini diawasi oleh CCTV di depan gedung,” ulasnya.
Fathur menuturkan, ada beberapa layanan di RPTRA Bahari yang menjadi PISA unggulan, di antaranya bimbingan belajar, sosialisasi, pelatihan seni dan budaya. Selain itu, ada pula Smart Mobile Library (Smiley Go), yang merupakan inovasi dari Perpustakaan RPTRA Bahari bekerja sama dengan EDU Foundation. Jadi, selama perpustakaan tutup karena pandemi COVID-19, pihak perpustakaan memberikan peminjaman buku paket cerita kepada anak-anak dengan cara mengantarkan ke rumah.
Nantinya, anak-anak diberi waktu pinjam buku selama dua minggu, kemudian mereka menceritakan kembali buku yang dipinjam saat mengembalikannya. “Selain itu, aplikasi yang diterapkan ada system database inlislite, Pemanfaatan Ebook melalui iJakarta, dan Pencatatan kebutuhan pemustaka menggunakan googleform dan bit.ly. Terakhir, kami mengajak seluruh warga masyarakat Jakarta Selatan untuk follow Instagram @rptra.bahari, dan Facebook RPTRA Bahari untuk informasi lebih lanjut,” tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.