Jakarta - Kampung Kerukunan Jakarta Selatan yang berlokasi di RW 04 dan RW 09 Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, telah diresmikan oleh Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan, pada Rabu (8/12). Isnawa mengatakan, Kampung Kerukunan menjadi bukti bahwa perbedaan menjadi sesuatu yang akrab bagi masyarakat di Jakarta.
"Kita sejak kecil sudah akrab dengan ke bhinekaan. Semuanya pernah mengalami temen dari suku agama yang berbeda. Ada temen dari Jawa, Ambon, Aceh, Makasar, agamanya juga beragam, Hindu, Budha Kristen dan yang lain. Tentunya itu bukan halangan untuk kita saling berbagi, bertoleransi, berumah tangga, dan menjaga," ujarnya.
Isnawa juga menuturkan, Kampung Kerukunan melalui Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Administrasi Jakarta Selatan, makin menambah khasanah perbedaan yang menjadikannya makin berkolaborasi. "Saya melihat langsung dari awal pandemi covid, di mana tempat ibadah sangat berkolaborasi sebagai tempat vaksinasi. Di Pura, masyarakat Hindu memfasilitasi masyarakat sekitar. Tanpa melihat agama, strata sosial, suku. Semuanya membaur bersatu sebagai upaya perang tehadap Covid-19," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Petukangan Utara Sungkono menjelaskan, banyak kegiatan sosial yang sudah dihelat dengan melibatkan warga lintas agama. "Tidak ada halangan bagi kami warga untuk saling bertoleransi. Tentunya tanpa melihat ras suku dan golongan. Kami juga berharap, apa yang diresmikan saat ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk bisa bertoleransi antar umat beragama," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Kita sejak kecil sudah akrab dengan ke bhinekaan. Semuanya pernah mengalami temen dari suku agama yang berbeda. Ada temen dari Jawa, Ambon, Aceh, Makasar, agamanya juga beragam, Hindu, Budha Kristen dan yang lain. Tentunya itu bukan halangan untuk kita saling berbagi, bertoleransi, berumah tangga, dan menjaga," ujarnya.
Isnawa juga menuturkan, Kampung Kerukunan melalui Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Administrasi Jakarta Selatan, makin menambah khasanah perbedaan yang menjadikannya makin berkolaborasi. "Saya melihat langsung dari awal pandemi covid, di mana tempat ibadah sangat berkolaborasi sebagai tempat vaksinasi. Di Pura, masyarakat Hindu memfasilitasi masyarakat sekitar. Tanpa melihat agama, strata sosial, suku. Semuanya membaur bersatu sebagai upaya perang tehadap Covid-19," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Petukangan Utara Sungkono menjelaskan, banyak kegiatan sosial yang sudah dihelat dengan melibatkan warga lintas agama. "Tidak ada halangan bagi kami warga untuk saling bertoleransi. Tentunya tanpa melihat ras suku dan golongan. Kami juga berharap, apa yang diresmikan saat ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk bisa bertoleransi antar umat beragama," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.