Jakarta - Kehadiran jaringan JakWifi di Kota Administrasi Jakarta Selatan terus dioptimalkan agar bisa diakses oleh masyarakat. Perluasan jaringan akses internet, diharap bisa dilakukan agar bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat. Usulan tersebut disampaikan Ketua RT 014/RW 09 Kelurahan Kramat Pela Saiful Hikmat, Selasa (16/10). Ia menuturkan hadirnya JakWifi banyak membantu pelajar sekitar rumah. "Membantu pak, tapi ya tolong jaringan nya diperluas. Biar ga cuma di titik ini saja. Kebetulan sudah ada 11 titik JakWifi di RT saya," ujar Saiful.
Tidak hanya itu beberapa warga disebut Saiful juga menggunakan jaringan JakWifi untuk memasarkan barang dagangannya. Meski begitu, ia menekankan peran orang tua agar bisa mengontrol anaknya agar tidak menggunakan gawai terlalu lama. "Kalau dibilang membantu ya sangat membantu, tapi bukan juga kita lupa mengumbar (membiarkan) anak-anak kita. Ya diharapkan dari ortu agar anaknya memanfaatkan jaringan untuk digunakan sebaiknya,"katanya.
Sementara, Kasi Sistem Informasi Siber Sandi Sudin Kominfotik Jakarta Selatan R Fauzy menuturkan, masyarakat Jakarta patut berbahagia dengan mengikuti proses transformasi digital yang sedang berlangsung di ibu kota. "Kami menempatkan JakWifi ditempatkan di area publik, artinya di tempat musyawarah masyarakat, artinya kita fasilitasi. Namun kalau masuk ke jangkauan misalnya ke rumah, di kamar, kan kehalang tembok. Ini sedang kami cari solusi agar jangkauannya lebih panjang lagi," jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengungkapkan, ketika jalur mitigasi (pergerakan) masyarakat dibatasi, maka pilihan masyarakat adalah serba digital. "Jadi bagaimana bisa go digital kalau tidak ada bantuan dari pemerintah. Dengan adanya JakWfi sangat amat bermanfaat, untuk masyarakat dan komunitas. Makanya kita mau jaringan JakWifi diperluas lagi, diperlebar lagi, dan dioptimalkan. Sehingga tidak ada lagi gangguan seperti sinyalnya terhambat," ungkapnya.
Wibi juga menegaskan jaringan JakWifi diperuntukkan untuk pendidikan dan perekonomian. Meskipun pengawasan orang tua terhadap anak sangat amat penting, namun dirinya meminta tidak menyerahkan pengawasan anak sepenuhnya kepada mereka. "Makanya jangan juga menyerahkan ke orang tua, tugas pemerintah melakukan filterisasi bekerja sama dengan Kemenkominfo dan Diskominfotik. Dengan begitu JakWifi digunakan untuk belajar dan usaha. Karena konten dewasa harus dibatasi sekali. Terlebih merebak konten pornografi, bahkan radikalisme, ataupun hal berbahaya bagi anak kita," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Tidak hanya itu beberapa warga disebut Saiful juga menggunakan jaringan JakWifi untuk memasarkan barang dagangannya. Meski begitu, ia menekankan peran orang tua agar bisa mengontrol anaknya agar tidak menggunakan gawai terlalu lama. "Kalau dibilang membantu ya sangat membantu, tapi bukan juga kita lupa mengumbar (membiarkan) anak-anak kita. Ya diharapkan dari ortu agar anaknya memanfaatkan jaringan untuk digunakan sebaiknya,"katanya.
Sementara, Kasi Sistem Informasi Siber Sandi Sudin Kominfotik Jakarta Selatan R Fauzy menuturkan, masyarakat Jakarta patut berbahagia dengan mengikuti proses transformasi digital yang sedang berlangsung di ibu kota. "Kami menempatkan JakWifi ditempatkan di area publik, artinya di tempat musyawarah masyarakat, artinya kita fasilitasi. Namun kalau masuk ke jangkauan misalnya ke rumah, di kamar, kan kehalang tembok. Ini sedang kami cari solusi agar jangkauannya lebih panjang lagi," jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengungkapkan, ketika jalur mitigasi (pergerakan) masyarakat dibatasi, maka pilihan masyarakat adalah serba digital. "Jadi bagaimana bisa go digital kalau tidak ada bantuan dari pemerintah. Dengan adanya JakWfi sangat amat bermanfaat, untuk masyarakat dan komunitas. Makanya kita mau jaringan JakWifi diperluas lagi, diperlebar lagi, dan dioptimalkan. Sehingga tidak ada lagi gangguan seperti sinyalnya terhambat," ungkapnya.
Wibi juga menegaskan jaringan JakWifi diperuntukkan untuk pendidikan dan perekonomian. Meskipun pengawasan orang tua terhadap anak sangat amat penting, namun dirinya meminta tidak menyerahkan pengawasan anak sepenuhnya kepada mereka. "Makanya jangan juga menyerahkan ke orang tua, tugas pemerintah melakukan filterisasi bekerja sama dengan Kemenkominfo dan Diskominfotik. Dengan begitu JakWifi digunakan untuk belajar dan usaha. Karena konten dewasa harus dibatasi sekali. Terlebih merebak konten pornografi, bahkan radikalisme, ataupun hal berbahaya bagi anak kita," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.