62-loksem-di-jaksel-ditempati-2855-pedagang

NameSuku Dinas Koperasi, UKM, serta Perdagangan (KUKMP) Kota Administrasi Jakarta Selatan, memiliki 62 lokasi sementara (loksem) di 10 kecamatan di Jakarta Selatan, yang ditempati oleh 2.855 pedagang.

Kepala Suku Dinas KUKMP Shita Damayanti mengungkapkan, dari 62 loksem yang berada di bawah pengawasan Sudin KUKMP Jaksel, 20 loksem berada di Kecamatan Kebayoran Baru, 19 loksem berada di Kecamatan Setiabudi, tujuh loksem berada di Pasar Minggu, lima loksem di Kecamatan Tebet, empat loksem di Kecamatan Pancoran, tiga loksem di Kecamatan Cilandak.

"Untuk Kecamatan Mampang Prapatan, Kebayoran Lama, Pesanggrahan dan Jagakarsa masing-masing memiliki satu loksem," kata Shita, Senin (12/2).

Shita melanjutkan, untuk penyebaran jumlah pedagang, Kebayoran Baru memiliki jumlah pedagang terbanyak dengan 1.351 pedagang. Selanjutnya, Kecamatan Setiabudi dengan 579 pedagang, Jagakarsa 400 pedagang, Pancoran 152 pedagang, Pasar Minggu 136 pedagang, Tebet 87 pedagang, Mampang Prapatan 60 pedagang, Cilandak 46 pedagang, Kebayoran Lama 25 pedagang, dan terakhir Pesanggrahan 19 pedagang.

"Kebayoran Baru memilik jumlah pedagang terbanyak dengan 1.351 pedagang yang tersebar di 20 loksem. Sementara untuk tempat loksem yang paling banyak pedagangnya yaitu Loksem Taman Puring dengan 646 pedagang," ungkapnya.

Shita menjelaskan, jenis dagangan yang dijual oleh para pedagang di tiap loksem tidak lah selalu sama. "Tidak hanya makanan dan minuman saja, namun ada juga elektronik, sepatu, dan juga pakaian serta minuman. Seperti di Taman Puring," tuturnya.

Shita menambahkan, setiap pedagang yang berada di loksem-loksem tersebut, tiap harinya dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 3 ribu."Untuk pembayaran retribusi dari para pedagang, kami menggunakan sistem penarikan auto debet melalui Bank DKI," pungkasnya. (KIPJS)