600-WNA-Pencari-Suaka-Ditargetkan-Terima-Vaksin-COVID-19-Di-GOR-Bulungan

Jakarta - Sebanyak 600 Warga Negara Asing pencari suaka ditargetkan untuk mendapatkan vaksin COVID-19, dalam acara vaksinasi yang digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan KADIN dan UNHCR, di Gelanggang Olahraga Remaja Bulungan, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kamis (7/10). Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, yang turut hadir didampingi Plt Walikota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji, memberikan apresiasi kepada KADIN dan UNHCR atas terselenggaranya vaksinasi gotong royong untuk para pencari suaka di Ibu kota dan sekitarnya.

"Virusnya menular pada siapa saja baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing termasuk para pencari suaka. Ini masalah umat manusia di mana semua harus mendapatkan perlakukan sama dan setara, meskipun kita menyadari persis bahwa prioritas pertama adalah warga kita, tetapi jika ada sebagian (WNA pencari suaka) yang tidak tervaksin maka dampaknya juga ke kita juga," terangnya. Anies pun menjelaskan proses kolaborasi antara Pemprov DKI, Kadin Indonesia dan UNHCR terkait penyelenggaraan vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka.

Di mana pada Juli lalu, dirinya telah bersurat ke Menteri Kesehatan terkait vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka, surat tersebut berbalas diikuti dukungan penuh dari Kadin Indonesia serta UNHCR. "Karenanya bulan Juli kita sudah usulkan untuk WNA pengungsi dan pencari suaka. Menghadapi itu kita ketemu jalan keluar, dan Kadin Indonesia pun merespon untuk turun tangan menyiapkan vaksin gotong royong, sedangkan kami di Pemprov siapkan regulasi dan vaksinnya, lalu ada pihak swasta SpeedLab yang menyediakan tenaga kesehatan dan UNHCR yang memobilisasi data WNA pengungsi dan pencari suaka," ungkapnya.

Oleh karena itu, Anies pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya, kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program kolaborasi ini. "Ini adalah tugas kemanusiaan, sehingga kita tak akan terlindungi bila tidak setiap dari kita terlindungi. Dan kami warga Jakarta patut bersyukur karena kita bisa mengayomi serta membantu memberikan rasa aman saudara kita beda bangsa terkait vaksinasi ini," ucapnya. Sementara itu Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengungkapkan, UNHCR mencatat bahwa terdapat sekitar 4.942 pengungsi dan pencari suaka yang berusia 12 tahun ke atas yang tinggal di Jabodetabek.

Namun, mereka kesulitan mendapatkan vaksin COVID-19 karena keterbatasan akses dan informasi, serta tidak adanya Nomor Induk Kependudukan yang merupakan prasyarat utama mendapatkan vaksinasi. "Melalui program kolaborasi ini, sebanyak kurang lebih 600 WNA pengungsi dan pencari suaka diberikan fasilitas untuk melakukan vaksinasi tahap pertama dengan Vaksin Gotong Royong. Akan dilakukan program vaksinasi lanjutan guna memastikan seluruh pengungsi dan pencari suaka yang berdomisili di Jabodetabek  mendapatkan fasilitas vaksinasi,"  tandasnya.

Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.