Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memberikan sertifikat untuk 1200 juru pemantau jentik (Jumantik) di wilayah Jakarta Selatan. Ini sebagai wujud apresiasi terhadap pengabdian dari para jumanik
""Ini wujud apresiasi kita untuk para jumantik yang telah berperan dalam pemberantasan DBD, terutama yang mengabdi aktif 5 tahun berturut-turut,"" ujar Fauzi, diacara Apresiasi dokter gerakkan Jumat sehat (gjs), kader jumantik, dengan Gubernur dan Pemprov Jaksel, Selasa (21/2).
Fauzi Bowo sangat berharap, apresiasi yang diberikan ini bisa menambah motivasi bagi para jumantik untuk lebih berperan dalam menyehatkan masyarakat. Karena pemantauan yang rutin dilakukan, dapat menghindari masyarakat dari penyakit. ""Selain jentik, dalam kegiatannya jumantik juga harus bisa memberikan informasi tentang perilaku hidup sehat,"" ucapnya.
Kepala Sukudinas Kesehatan Jaksel Hakim Siregar mengatakan, 1200 orang yang dapat sertifikat merupakan kader aktif dari 6.788 kader jumantik yang ada diwilayahnya. Dan jumantik yang telah mendapat sertifikat, akan diberikan fasilitas kartu sehat. ""Mereka akan diberikan kartu sehat yang bisa dipergunakan untuk berobat gratis, baik di Puskesmas atau rumah sakit yang bermitra dan mendapat fasilitas rawat inap di kelas 3,"" jelasnya.
Selain para jumantik, dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan dan sertifikat kepada 200 dokter yang ikut dalam gerakan jumat sehat dengan program dokter masuk RW. ""Dokter-dokter ini kebanyakan dari swasta yang memang mendedikasikan dirinya untuk menolong masyarakat yang membutuhkan pengobatan, dengan langsung datang door to door,"" jelas Hakim.
Hakim berharap, kedepannya dapat membentuk kader jumantik yang lebih baik dan memiliki kualitas lebih untuk membantu pemerintah dalam program kesehatan. ""Kader jumantik pasti akan diberikan pelatihan, seperti kader-kader Posyandu yang sudah lebih dulu terbentuk,"" tandasnya.