Profil Kecamatan

Kota Administrasi Jakarta Selatan
Foto & Peta Lokasi
Sejarah
Geografi
Demografi
Potensi Wilayah
Prestasi Kerja
Inovasi

Foto & Peta Lokasi

Kantor Kecamatan Tebet





Peta Wilayah Kecamatan Tebet

                                                                                                                   

Sejarah

Sejarah permukiman

Berdasarkan sebuah peta terbitan abad 19 M, daerah Manggarai dan Kampung Melayu sudah menjadi permukiman di tepi kota Batavia. Sudah ada jalan dari pusat kota melalui Manggarai ke Depok, dan jalan dari Mester lewat Kampung Melayu terus ke jalan antara Tanah Abang dan Pasar Minggu. Ketika stasiun kereta api Manggarai sudah difungsikan, Manggarai sudah menjadi permukiman yang tertata rapi. Maka bisa dianggap daerah terbangun pertama di daerah yang nantinya menjadi Kecamatan Tebet adalah daerah yang sekarang termasuk dalam Kelurahan Manggarai dan Kelurahan Bukit Duri. Peta topografi terbitan Dinas Topografi Angkatan Darat Amerika Serikat sekitar tahun 1945 menunjukkan bahwa daerah-daerah lainnya di wilayah bakal kecamatan ini masih berupa perkampungan dan persawahan.

Untuk menyiapkan penyelenggaraan Asian Games 1962, dan GANEFO pada tahun 1963 sebagai tandingan Olimpiade, maka pada tahun 1960 pemerintah menyiapkan pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Perkampungan Atlet di daerah Senayan. Waktu itulah penduduk daerah Senayan dipindahkan ke daerah Tebet.

Sebagai tempat pemukiman baru Tebet direncanakan dengan baik dan dibagi-bagi atas banyak kavling, taman, fasilitas umum, jalan raya dan jalan pemukiman dan fasilitas penunjang lainnya. Walaupun pada waktu itu tidak banyak orang luar Tebet yang mau tinggal disitu karena jauh dari pusat keramaian kota Jakarta, tetapi sekarang Tebet merupakan daerah yang sangat diminati baik untuk tempat tinggal, tempat usaha, sekolah dan lain-lain. Di Tebet terdapat 3 stasiun Kereta Listrik (KRL), yaitu Stasiun Kereta ManggaraiTebet, dan Cawang.

Salah satu taman di kecamatan ini adalah Taman Tebet yang terletak antara jalan Tebet Timur Raya dan jalan Tebet Barat Raya. Taman ini dikelola oleh Dinas Pertamanan DKI sebagai tempat pembibitan tanaman (nursery). Lokasi ini juga merupakan area jogging, senam, rekreasi, pedagang tanaman hias dan lain-lain.





Geografi

Kondisi Wilayah

qLuas: 9.06 km² (sumber portal jakarta.go.id)
qSebagian besar Taman Kota seluas 3,58 km²
qKantor Pemerintahan Administratif Kelurahan

     1.1  Kelurahan Tebet Barat

     1.2  Kelurahan Kebon Baru

     1.3  Kelurahan Tebet Timur

     1.4  Kelurahan Bukit Duri

     1.5  Kelurahan Manggarai

     1.6  Kelurahan Manggarai Selatan 

     1.7  Kelurahan Menteng Dalam


Batas Wilayah

Utara     : Kali Ciliwung Jakarta Pusat dan Jl. Menteng Pulo Kec. Setiabudi

Timur     : Kali Ciliwung Kec.Jatinegara

Selatan  : Jl. Jend. Gatot Subroto dan Jl. MT HaryonoKec. Pancoran

Barat     : Kali Cideng Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi

Demografi

Konten

Potensi Wilayah

Konten

Prestasi Kerja

Data Tidak Tersedia

Inovasi

Inovasi

1. Pengolahan Tanaman Kelor 

Taman Hatinya PKK Ki Kunti Kelurahan Menteng Dalam memiliki inovasi mengubah tanaman kelor menjadi makanan dan minuman sehat dan bergizi tinggi seperti teh, stick, dan pudding. Pemanfaatan yang sudah diterapkan yaitu mengolah tanaman kelor menjadi PMT bagi balita di Posyandu RW 011 Kelurahan Menteng Dalam dengan membuat puding kelor sebagai makanannya dan teh kelor sebagai minumannya.


Tidak hanya itu saja, tanaman kelor diubah menjadi masker wajah juga.



2. New Garden Hydro

Salah satu cara untuk meningkatkan hasil pertanian di daerah perkotaan adalah dengan menerapkan sistem “Zona Pertanian Kota Terpadu”. Salah satu komoditas yang sudah dikembangkan oleh masyarakat Kelurahan Kebon Baru yaitu memproduksi tanaman sayuran dengan metode hidroponik. Kelompok usaha tani “New Garden Hydro” yang merupakan salah satu solusi untuk menjaga ketahanan pangan secara massif di Kelurahan Kebon Baru yang didalamnya terdapat integrasi beberapa komoditas pertanian, pemanfaatan lahan terbatas di tengah kota, serta menyediakan ruang edukasi pertanian melalui kebun edukasi, dan vertical farming yang ditampilkan sebagai galeri nyata dari Zona pertanian kota terpadu sehingga dapat memacu ketahanan pangan di Kelurahan Kebon Baru.

Adapun manfaat inovasi New Garden Hydro yaitu:

1. Meningkatkan minat dan pemahaman masyarakat tentang pertanian kota seperti hidroponik.

2. Menciptakan lapangan usaha untuk masyarakat, dimana hasil panen sayur dari media hidroponik dapat dipasarkan ke masyarakat luas dalam bentuk sayur dan makanan olahan serta pemberian kepada balita stunting

3. Meningkatkan keterlibatan masyarakat

4. Meningkatkan ketahanan pangan

5. Memperoleh dukungan atau investasi