yankes-pt-telkom-mewakili-dki-jakarta-lomba-kb-tingkat-nasional

Yankes PT. Telkom Area Jakarta mewakili Provinsi DKI Jakarta dalam lomba KB Perusahaan tingkat nasional, setelah menjadi terbaik dari 6 terbaik dari yang terbaik di DKI Jakarta. Dan akan menjadi terbaik di Indonesia serta Yakes telkon menjadi champion, setelah tahun lalu PT. Blue Bird menjadi  juara II dalam lomba yang sama.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta, Asep Syarifudin,mengatakan yakin dengan pelayanan yang dilakukan Yankes Telkom yang beda dilakukan perusahaan lain, dengan pelayanan jemput bola. Ini ukuran kami, indikator atau variable keberhasilan yang bisa sebagai pemenang,”katanya yang didampingi Sri Harsih Manager Area Yayasan Kesehatan PT Telkom Area Jakarta dan Iskandar Kasubid PSM kantor KB Jakarta Selatan saat menerima Tim Juri lomba KB tingkat nasional, Jumat (10/6).

Kesadaran menyelenggarakan kegiatan keluarga berencana (KB) kini tidak hanya menjadi perhatian pemerintah saja, tetapi dunia usaha di Jakarta pun kini sudah banyak yang peduli dengan kegiatan keluarga berencana (KB), dirinya bangga dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta baik di bawah BUMN maupun swasta yang telah menjalankan program pelayanan KB,”ujarnya

Sementara Asisten Kesmas Jayadi mengatakan, pelayanan KB di Perusahaan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya , serta memotivasi produktivitas kerja, juga sebagai  pengukur dalam mempercepat tercapainya visi BKKBN penduduk tumbuh berkembang tahun 2015.

Ketua Tim Penilai Lomba KB Perusahaan Tingkat Nasional, Ahmad Rojali, yang berasal dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, mengatakan, program KB harus dilakukan oleh semua pihak baik oleh perusahaan kecil maupun besar. Karena, kemampuan pemerintah terbatas. KB itu bukan untuk pemerintah, tapi untuk semua orang. Itu adalah tujuan dari lomba KB perusahaan,” terangnya.

Ia menyebut beberapa poin penting dalam penilaian lomba KB perusahaan ini, di antaranya seberapa banyak perusahaan tersebut bisa melakukan pelayanan, dan mendapatkan peserta baru. Lalu jumlah peserta aktif per tahun juga dihitung, selain penilaian terhadap sarana dan prasarana serta pelayanan petugas. ""Untuk promo dan sosialisasi juga dinilai seperti materi apa saja yang mereka gunakan,” tandasnya.