Dipicu dengan kondisi DKI Jakarta sedang banyak kasus Deman berdarah dan Jakarta Selatan sebagai wilayah paling tinggi kasus DBD, sudah ada 332 kasus per tanggal 12 Maret 2015 dan tidak ada yang meninggal. Dengan kondisi seperti itu Pemkot Jakarta Selatan sepakat untuk menurunkan kasus DBD
Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor mengatakan, menghadapi meningkatnya kasus DBD di Jakarta Selatan yang setiap Minggu nya mengalami peningkatan , Jajaran pemerintah tidak tinggal diam karena menyangkut masyarakat kita, pelayanan kita pada masyarakat maka perlu diambil langkah-langkah yang konkrit, agar trent DBD tidak naik terus,”katanya saat Apel Fogging focus serentak di halaman kantor walikota Jakarta Selatan, Selasa (17/3).
Syamsuddin dikesempatan tersebut meminta para petugas untuk memberikan penyuluhan agar tetap waspada akan penyakit deman berdarah. Juga tekankan untuk melakukan PSN secara rutin setiap Minggunya, ini tidak perlu membutuhkan dana yang besar cukup menyiapkan waktu dan tenaga untuk bisa melakukan PSN secara mandiri masing-masing dilingkungan tempat tinggal sendiri. Ini harus kita tingkatkan satu pemahaman yang kuat pada masyarakat kita,”ujarnya.
Apabila masih ada kasus-kasus DBD menunjukan trent yang meningkat kita lakukan langkah-langkah berikutnya yaitu fogging focus serentak diwilayah Jakarta Selatan. Kami meminta para puskesmas, camat dan lurah terus aktif mengikuti agar kasus ini tidak meningkat dan secara insten juga melakukan langkah-langkah konkrit untuk dapat menekan sekecil-kecilnya dan tidak terjadi peningkatan kasus yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Dengan modal dan spanduk yang telah diberikan ini bisa menjadi suatu bahan untuk sosialisasi kepada masyarakat. Juga kami tekankan apabila ada inovasi, ide-ide bisa dilakukan dalam rangka menurunkan kasus, seperti sanksi sosial apabila dirumah warga kedapatan jentik nyamuk diberi rumahnya bendera. Juga ini diperlakukan pada lurah apabila setiap bulan dalam evaluasi masih ada kasus DBD yang tinggi di suatu lingkungan kelurahan maka lurah akan duduk didepan saat Rakorwil di walikota setiap bulannya,”tandasnya.
Sementara Sudin Kesehatan Jakarta selatan Yudhita Endah mengatakan tingginya kasus DBD ini disebabkan cuaca hujan panas, panas hujan dan masyarakat harus diingatkan setiap Jumat jam 09.00-09.30 untuk melakukan PSN yang selama ini hanya dilakukan Jumantik, puskesmas,camat dan lurah saja. Diharapkan masyarakat juga ikut melakukan kegiatan PSN di seluruh Jakarta Selatan.
Kasus DBD 332 hingga 12/3/2015 ini jika dilihat dari tahun 2014 bulan yang sama mengalami penurunan 50 persen. Kami untuk Jakarta Selatan pemberian spanduk-spanduk sebagai inovasi untuk ditempelkan pada kantor kecamatan yang tertinggi kasus DBD, seperti sementara yang tinggi Kecamatan Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Jagakarsa dan Pasar Minggu. Total petugas fogging di Jakarta Selatann ada 150 petugas dari puskesmas,”jelasnya.