Walikota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi membuka Monitoring dan Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan, Selasa (18/10) di Ruang Serba Guna Walikota Jakarta Selatan. Kegiatan ini berdasarkan Pergub 77 Tahun 2011 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pergub 53 tahun 2007 tentang Arah, Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan
"Kemiskinan di Jakarta Selatan sudah mulai berkurang karena program-program yang kita lakukan dapat menyentuh. Namun masih ada dibeberapa titik yang terus kita gencarkan,” ujar Tri yang didampingi Kepala KPMP Kelik Miyarto di kantor Walikota. Tri juga menegaskan peranan pemerintah dalam mengurangi angka penduduk miskin haruslah sistematis, terencana dan sinergi dengan dunia usaha dan masyarakat.
Menurut sumber data terpadu, fakir miskin di Jakarta saat ini berjumlah 36.811 RTS (Rumah Tangga Sasaran). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan banyak program untuk terus memperkecil angka tersebut. Diantaranya dengan program Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), bus sekolah gratis, rumah susun, Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK), Gakin, Bea Siswa untuk siswa putus sekolah, BOP, BOS, Jamkesmas dan masih banyak lagi.
Walikota menambahkan salah satu penyebab belum meratanya penanggulangan kemiskinan ialah karena belum optimalnya program dan koordinasi lintas SKPD/UKPD serta dengan dunia usaha.(HUMAS JS)