Untuk memastikan barang yang dijual di pasaran selama puasa dan menjelang Idul Fitri nanti aman dan layak dikonsumsi, serta menjaga kenyaman para pemudik Walikota Jakarta Selatan mengadakan operasi pemantauan pasar dan terminal saat jelang lebaran. Menurut Anas Efendi walikota Jakarta Selatan ini merupakan satu kewajiban guna mendengar langsung suara masyarakat kondisi pasar dan para pemudik tentang layanan awak bus dan harga tiket.
Sidak pengawasan barang beredar dan terminal tersebut merupakan wujud nyata kepedulian pemkot Jakarta Selatan dalam melindungi warganya agar tidak mengonsumsi produk yang membahayakan bagi kesehatan,""katanya didampingi Aswin Saragih Plt Sudin Perikanan dan Peternakan, Kasudin Perhubungan Nurhayati Sinaga dan Asisten Perekonomian Jaksel saat Sidak Pasar dan terminal, Rabu (15/8).
Dalam sidak ke terminal Lebak Bulus melakukan pengecekan kelayakan bus yang datang dan akan pergi, jadi petugas mengecek kelengkapan mobil termasuk mesinnya sebelum bus berangkat serta kesehatan para sopir harus dicek lagi kesehatannya prima atau tidak fit serta tes urine sebelum berangkat. Keamanan menjadi jaminan juga baik di lingkungan terminal maupun di bus nanti, jadi kita coba memberikan imbauan kepada penumpang untuk bisa menjaga keamanan diri sendiri dulu. Karena banyak kita dengar kejahatan pembiusan, hipnotis dan segala macam,”terangnya.
Dalam sidak, pemeriksaan akan dilakukan terhadap produk-produk yang tidak punya izin edar, tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa, dan tidak mencantumkan label berbahasa Indonesia. Di pasar tradisionil Pasar Minggu tidak ditemukan makanan yang mengandung formalin, tapi di Carefoure Lebak Bulus dilakukan pengujian menggunakan pormates terhadap daging , daging ayam dan ikan semua hasilnya negatif. Tapi ditemukan makanan usus babi kedaluwarsa dan makanan kaleng impor seperti jamur,”tegas Anas.
Dia tambahkan didalam terminal juga ada posko kesehatan dari PMI dan Sudin Kesehatan, jadi pemudik yang kurang sehat dapat datang ke posko tersebut tanpa biaya. Dia berharap para pendatang baru supaya memahami kondisi Jakarta ini tidak mudah untuk mencari kerja. Harus mempunyai kemampuan dan keahlian, saya himbau masyarakat yang pulang kampung tidak membawa saudara yang tidak mempunyai skill atau keahlian. Jakarta memamng tidak tertutup bagi siapa saja, tapi kita perlu membangun masyarakat Jakarta yang punya kemampuan untuk berkompetisi di Jakarta,”ujarnya.