Sebanyak 28.546 murid setingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah (SD/MI) di Jakarta Selatan mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang akan digelar hari ini Selasa 4/5 hingga Kamis (6/5) mendatang.
Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi mengatakan, pengamanan naskah Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) diperketat yakni dari mulai penyimpanan soal, pengambilan dokumen sampai distribusi naskah soal ujian ke 10 sub rayon yang ada di Jakarta Selatan, dikawal petugas Kepolisian untuk menjaga keutuhan dan kerahasian soal ujian tersebut.
Perjalanan materi soal ujian memang menjadi titik-titik rawan kebocoran yang paling mudah dikuasai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan saya berharap tahun ini siswa SD Jakarta Selatan dapat lulus 100 persen,”katanya yang didampingi Kasudin Dikdas M.Arief dan Kepala Kasie SD Momon Sulaiaman saat inspeksi mendadak di SDN Cipete Utara 9-12 Kebayoran Baru, Selasa (4/5).
Dikesempatan lain Kepala Kasie SD Momon Sulaiaman mengatakan Ke-28.546 murid peserta UASBN itu berasal dari 22.714 murid SD negeri dan 5.832 murid SD swasta di Jakarta Selatan. Mereka berasal dari 528 SD negeri dan 142 SD swasta. Untuk mata pelajaran yang akan diujikan yakni, Bahasa Indonesia pada hari pertama, dilanjutkan Matematika pada hari kedua, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada hari ketiga.
Ke-10 sub rayon tersebut, sub rayon 23 Kecamatan Jagakarsa, sub rayon 24 Kecamatan Pasar Minggu, sub rayon 25 Kecamatan Cilandak, sub rayon 26 Kecamatan Pesanggrahan, sub rayon 27 Kecamatan Kebayoran Lama, sub rayon 28 Kecamatan Kebayoran Baru, sub rayon 29 Kecamatan Mampang Prapatan, sub rayon 30 Kecamatan Pancoran, sub rayon 31 Kecamatan Tebet dan sub rayon 32 Kecamatan Setiabudi.
Momon tambahkan untuk ujian hari pertama SD hanya diikuti 28.524 siswa sebanyak 22 siswa tidak bisa mengikuti ujian nasional dikarenakan 7 sakit, 10 ijin dan 5 alfa murid yang tidak mengikuti ujian hari ini akan mengikuti ujian susulan yang akan diadakan Senin 10-12 Mei, ujarnya.
Momon menuturkan, untuk nilai kelulusan di tingkat SD ditentukan oleh pihak sekolah masing-masing. Sehingga, standar nilai untuk tiap sekolah akan berbeda-beda. “Setiap sekolah memang berbeda-beda. Tapi nilai standar terkecil yakni 3,2,” tegasnya.