walikota-jaksel-lantik-47-pejabat-eselon-iii-dan-iv

Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi mengatakan rotasi dan mutasi pejabat adalah hal yang sudah biasa, karena ini merupakan  bagian dari pola pembinaan suatu sistem menajemen dalam membangun kinerja ke depan. Kaitannya dengan penyegaran dan peningkatan kinerja, pelantikan adalah untuk kepentingan organisasi dan bukan sekedar penempatan figur-figur pejabat untuk kepentingan tertentu.

Saya berharap pada 47 pejabat eselon III dan IV  yang hari ini dilantik segera secepat mungkin menguasai tugas pokok dan fungsinya. Tidak bosan-bosannya saya mengingatkan pada pejabat baru harus teliti, cermat, kuasai seluruh peraturan Undang-undang yang berkaitan dengan tugas saudara dan kuasai pekerjaan yang dibebankan, karena jabatan amanat yang harus dipertanggung-jawabkan bukan saja pada pimpinan tetapi juga Allah Yang Maha Kuasa,”katanya saat Pengambilan sumpah dan Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Pemerintahan Kota Adminitrasi Jakarta Selatan di kantor walikota Jaksel, Kamis (28/4).

Untuk itu saya tekankan pada  Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, saya ingatkan saat ini pelayanan terpadu malam hari sedang menjadi idola masyarakat untuk itu saudara dan jajaran harus lebih jeli dan teliti dalam memproses kependudukan dan pencatatan sipil, serta bila perlu adakan operasi yustisi guna meminimalisir penyimpangan yang mungkin ada.

Yang lebih penting sekarang program strategis nasional di bidang kependudukan yaitu implemtasi pelaksanaan Elektronik KTP (e-KTP) bisa berjalan dengan baik, di mana nantinya akan tercipta penyelenggaraan administrasi kependudukan yang modern menuju tertib data base, tertib NIK dan tertib dokumen kependudukan yang tidak bisa ditawar lagi,” tambahnya

Kepada Lurah dan wakil Lurah yang baru saja dilantik agar benar-benar dapat melaksanakan tugas pelayanan kemasyarakatan dengan sebaik-baiknya. Kepala wilayah harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di wilayah secara optimal. Dengan penguasaan wilayah diharapkan segala persoalan yang timbul, tidak berkembang menjadi masalah yang besar.

Banyak turun kelapangan eratkan dan jalin yang haronis dengan semua elemen masyarakat, ulama, tokoh masyarakat, RT/RW melalui komunikasi dua arah yang saling menghormati serta lakukan pendekatan ke masyarakat, demi terwujudnya kehidupan yang harmonis dan kerukunan antar masyarakat,”ujar Syahrul.