Kasus DBD di Jakarta Selatan menurut data dan informasi tertinggi di DKI Jakarta, khusus di Jakarta Selatan Kecamatan Jagakarsa tertinggi dengan kasus sebanyak 59 untuk Januari hingga 19 Maret 2015, khusus Maret saja terjadi 14 kasus, sedangkan untuk kelurahan Ciganjur 13 kasus DBD. Banyaknya kasus DBD ini dipengaruhi kondisi cuaca yang tidak menentu kadang hujan kadang tidak.
Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor mengatakan agar tidak berkembang biak nyamuk aedes aegypti di rumah mari kita upayakan secara maksimal melakukan PSN dengan berkesinambungan agar masyarakat terhindar dari demam berdarah. PSN cara yang paling mudah dan murah tampa biaya hanya tinggal kemauan kita dan hanya butuh waktu 30 menit saja.
Dengan memberikan pemahaman dan sosialisasi pada masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan yang paling kecil rumah tangga, agar tidak memungkinkan munculnya jentik-jentik nyamuk aedes aegyti,”katanya didampingi Camat Jagakarsa Fidiyah Rokhim saat kegiatan PSN RT 10/03 Ciganjur kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, Jumat (20/3).
Syamsuddin tambahkan khusus untuk kelurahan Ciganjur, saya minta pak lurah, agar bisa menekan kasus demam berdarah lebih kecil lagi, perlu dilakukan evaluasi lagi secara rutin bisa bulanan atau dua mingguan sekalian undang kader jumantik. Dimana terdapat kasus-kasus terjadi apa akar dan masalah,”jelasnya.
Tadi juga dilaporkan ada kendala bagi jumantik untuk memasuki lahan kosong, ternyata tidak salah, setelah dimonitor bersama-sama terdapat banyak jentik-jentik nyamuk ditemukan dilahan kandang kuda. Ini harus dilakukan secara bersama RT, RW dan Kelurahan maupun aparat mesti berusaha. PSN adalah yang paling efektif, karena satu nyamuk dapat melahirkan jentik ribuan. Jadi jentiknya yang harus diberantas. Itu adalah upaya yang paling efektif,”tandasnya.